SOLOPOS.COM - Lalat yang berasal dari kandang ayam di Desa Selorejo, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur sudah meresahkan warga, Kamis (8/2/2024). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, MAGETAN – Warga Desa Selorejo, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengaku resah dengan gangguan ribuan lalat yang menyerang daerahnya. Lalat-lalat tersebut disinyalir berasal dari kandang ternak ayam yang tak jauh dari perkampungan warga.

Warga mengaku kondisi tersebut sudah kerap kali terjadi, apalagi memasuki musim penghujan seperti ini.  Lalat-lalat itu sudah sangat meresahkan, bahkan tak sedikit tempat produksi usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan warung makan di sekitar kandang banyak yang tutup karena sepi pembeli akibat banyaknya lalat-lalat itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Suwandi salah seorang warga mengatakan, kondisi ini sudah dialami bertahun-tahun apalagi ketika musim penghujan.

Dirinya terpaksa harus membeli lem perekat lalat hingga 10 lembar setiap harinya untuk mengurangi dampak serangan lalat tersebut.

“Setiap hari seperti ini, lalatnya banyak sekali khawatir dapat mengganggu kesehatan. Lalat itu diduga berasal dari kandang ayam,” katanya, Kamis (8/2/2024).

Meski fenomena itu sudah masuk kategori meresahkan, Suwandi mengaku hanya bisa pasrah. Pasalnya beberapa kali komplain kepada pihak CV Ciomas yang mengelola kandang ayam tersebut tidak ada respon.

Bahkan sesekali warga mengaku didatangi oleh sejumlah oknum agar warga tidak melakukan aksi protes. Akhirnya warga hanya pasrah dan berharap adanya kebijakan dari pemerintah.

“Mau lapor kemana lagi, sudah adanya seperti ini pasrah saja,” ujarnya lirih.

Warga lain, Kamto mengatakan, pihak CV Ciomas juga sudah berupaya memberikan kompensasi kepada warga. Namun ditolak lantaran nominalnya yang kecil dan dinilai tidak sebanding dengan dampak yang dialami warga.

“Kompensasinya kecil, maka ditolak karena tidak sebanding dengan dampak yang diakibatkan lalat-lalat tersebut,” ujarnya.

Pekerja kandang ayam CV Ciomas, Wito Handoyo, mengatakan, dalam kandang tersebut terdapat sekitar 20.000 ekor ayam.

Pemilik kandang mengklaim sudah melakukan berbagai upaya mengatasi gangguan dampak lingkungan kepada masyarakat sekitar.

“Ada sekitar 20.000 ekor ayam, untuk mengatasi itu sudah tidak kurang-kurang setiap pagi, siang, sore, malam, dilakukan penyemprotan,” ujarnya.

Sementara, Kepala Desa Selorejo saat dikonfirmasi enggan berbicara banyak. Menurutnya, wewenang dan tanggung jawab kejadian itu berada di pihak CV Ciomas. Pihak desa enggan mengkonfirmasi dengan dalih takut salah bicara.

“Langsung ke pihak kandang ayam CV Ciomas saja, takutnya nanti kami salah ngomong,” katanya singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya