SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) usai menemui sejumlah influencer muda di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (4/12/2023). (ANTARA/Vicki Febrianto)

Solopos.com, MALANG — Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, diberi teguran keras oleh Ketua Umum PSI, Kaesang Panagarep. Mengenai sanksi yang diberikan, PSI masih melakukan pembahasan dalam internal partai.

Kaesang memberi teguran keras kepada Ade Armando terkait pernyataannya soal politik dinasti yang selama ini dipraktikkan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan terkait sanksi untuk Ade Armando, saat ini masih dilakukan pembahasan dalam internal partai, namun sudah ada teguran keras dari Kaesang selaku ketua umum partai.

“[Untuk sanksi] masih dirapatkan, tapi sudah ada teguran keras langsung dari Mas Kaesang,” kata Grace, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (4/12/2023).

Grace menjelaskan terkait pernyataan politik dinasti di DIY yang dilontarkan Ade Armando di media sosial, yang bersangkutan sudah membuat video permintaan maaf dan menyatakan bahwa keterangan tersebut atas nama pribadi dan bukan atas nama partai.

Menurutnya, dalam waktu dekat, Kaesang Pangarep akan menyampaikan keterangan resmi terkait pernyataan yang dikeluarkan oleh Ade Armando tersebut. Ia menilai, pernyataan Ade Armando itu dikeluarkan untuk menanggapi dinamika yang terjadi di masyarakat.

“Mas Ketum akan membuat pernyataan, akan bicara. Tapi bahwa Ade Armando sudah membuat video permintaan maaf dan pernyataan tersebut merupakan atas nama pribadi,” katanya yang dikutip dari Antara.

Sebagai informasi, politikus PSI Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa khususnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti.

Ade Armando menyebut bahwa BEM UI dan BEM UGM ironi, karena sesungguhnya Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempraktikkan politik dinasti. Hal itu disampaikan Ade Armando lewat akun X miliknya, @adearmando61.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya