SOLOPOS.COM - Ilustrasi kasus pencabulan. (Freepik)

Solopos.com, MADIUN — Nasib malang dialami seorang anak perempuan berusia 17 tahun di Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Remaja itu diperkosa secara bergiliran oleh ayah kandung, kakek, hingga pamannya.

Didampingi ibu dan pendampingnya, korban bercerita tentang perlakuan keji ayah kandung, paman, dan kakeknya.  Dia diperkosa oleh tiga orang itu di kamar rumah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Ayah, kakek, dan paman memperkosa saya di kamar,” cerita korban, kemarin.

Dia bercerita saat itu dirinya sedang berada di kamar pada  siang hari. Tiba-tiba kakeknya datang kemudian memperkosanya sekitar pukul  11.30 WIB. Selanjutnya pada malam hari, ayahnya yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar untuk memperkosanya sekitar pukul 21.30 WIB. Sedangkan paman masuk di dalam kamarnya 03.30 WIB untuk menyetubui gadis malang itu.

Aksi bejat para pelaku itu dilakukan selama lima hari bertutur-turut mulai tanggal 1 sampai 5 Agustus 2023.

Korban takut melawan karena diancam akan dipukul dan dibunuh oleh para pelaku. Hingga akhirnya pada tanggal 6 Agustus 2023, korban melarikan diri dari rumah.

“Saya kabur dari rumah terus tinggal di masjid. Pindah-pindah ke masjid,” ujarnya.

Sedangkan ibu korban mengaku sangat kecewa dan sakit hati melihat anaknya diperkosa oleh orang-orang yang seharusnya melindunginya. Dia bercerita sudah bercerai dengan pelaku sejak anaknya usia 1,5 tahun.

Perceraian itu pun dilatarbelakangi oleh tindak kekerasang dari sang suami. Hingga akhirnya, ia tidak kuat dengan keadaan itu dan memutuskan untuk cerai.

“Saya hamil tua itu dianiaya oleh suami, disiksa. Sifatnya [suami] memang suka marah-marah,” kata dia.

Sejak awal mengandung korban, kata ibu korban, pelaku memang tidak percaya bahwa itu anaknya. Bahkan, suaminya sempat berjanji akan melakukan tes DNA saat korban lahir.

“Tapi sampai sekarang tidak dites DNA,” ujarnya.

Terkait kasus pemerkosaan ini, korban yang didampingi oleh Koordinator LSM Wahana Kedaulatan Rakyat (WKR), Budi Santoso, telah melaporkan peristiwa itu ke Polres Madiun. Korban berharap polisi bisa segera menindaklanjuti kasus tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya