SOLOPOS.COM - Candi Brahu di Mojokerto. (Istimewa/bejijong.desa.id)

Solopos.com, MALANG – Perayaan Hari Raya Waisak pada tahun ini dilaksanakan pada Kamis (23/5/2024). Seluruh umat Buddha di Indonesia merayakan hari besar tersebut dengan suka cita.

Jawa Timur memiliki sejumlah candi yang tersebar di berbagai daerah. Candi tersebut ada yang bercorak Hindu dan ada juga yang bercorak Buddha. Berikut ini deretan candi Buddha yang ada di Jawa Timur.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

  1. Candi Sumberawan

Candi Sumberawan merupakan sebuah candi bercorak Buddha yang dapat ditemukan di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Keseluruhan bagian candi ini memiliki bentuk serupa seperti stupa yang ada di Candi Borobudur. Menurut cerita, candi ini konon dibangun pada era Kerajaan Majapahit.

Candi Sumberawan memiliki sebuah keunikan di bawah candi ini terdapat sebuah sumber air yang tidak pernah kering dan bahkan aman untuk diminum.

2. Candi Sanggrahan

Sesuai namanya, Candi Sanggrahan terletak di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kecamatan Tulungagung. Bangunan inti pada kompleks candi ini dibangun menggunakan batu andesit dengan isian bata dan berukuran sekitar 12,60 × 9,05 × 5,86 m³.

Candi Sanggrahan dipercaya didirikan pada masa Kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Kegunaan dari candi ini adalah sebagai tempat peristirahatan bagi rombongan yang telah membawa jenazah seorang bhiksu wanita yang bernama Gayatri untuk menjalani ritual pembakaran.

3. Candi Jago

Selain Candi Sumberawan, Kabupaten Malang juga memiliki Candi Jago sebagai candi bercorak Buddha yang ada di sana.

Candi Jago berlokasi di Desa Tumpang, Kelurahan Tumpang, Kabupaten Malang. Nama dari Candi Jago berasal dari kata Jajaghu yang berarti keagungan. Candi ini dipenuhi oleh relief-relief yang menceritakan sebuah kejadian sejarah serta kisah-kisah religius dan fabel.

Candi Jago dibangun oleh raja terakhir Kerajaan Singasari, Kertanegara, untuk menghormati ayahnya, Sri Raja Wisnuwardhana yang merupakan seorang penganut aliran Hindu-Buddha. Hal ini tercerminkan pada desain candi yang merupakan campuran antara corak Hindu dan Buddha.

4. Candi Brahu

Candi Brahu dipercaya sudah ada bahkan sebelum Kerajaan Majapahit berdiri. Candi ini berada di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi Brahu dipercaya dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno oleh Empu Sendok.

Arsitektur Candi Brahu terdiri dari bagian kaki, tubuh utama, dan atap. Kaki candi terhitung memiliki ukuran 17 × 17 m², dan terdiri dari bingkai bawah dan bingkai atas. Setelah itu, bagian utama candi memiliki luas sekitar 10 x 10.5× 9,36 m³ dengan sebuah ruangan kecil di dalamnya. Terakhir, bagian atap pada Candi Brahu diketahui memiliki atap persegi penjang bersusun.

5. Candi Jabung

Candi Jabung berada di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Dalam Kitab Pararaton, candi ini memiliki gelar Bajrajina Paramitapura, yang memiliki arti bangunan bercorak Buddha yang dibangun atas nama tiga dewa. Candi Jabung dibangun pada masa Kerajaan Majapahit.

Candi Jabung telah didirikan dan menempati lahan seluas 20.000 hektare. Bangunan candi tersebut kebanyakan terbuat dari andesit dan bata merah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya