SOLOPOS.COM - Warga sedang antre untuk membeli sejumlah kebutuhan pokok di operasi pasar murah dan dan pelayanan perlindungan konsumen di halaman Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (23/10/2023). (Solopos.com/ Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI — Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, mengklaim harga beras di wilayahnya stabil di tengah naiknya harga beras di berbagai daerah. Saat ini harga beras di Ngawi senilai Rp10.900 per kilogram.

“Kalau di Kabupaten Ngawi cenderung masih relatif bisa distabilkan karena memang Ngawi ini kan produsen beras,” kata Ony dalam Operasi Pasar dan Pelayanan Perlindungan Konsumen di halaman kantor Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (23/10/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurut dia, harga beras di Ngawi bisa stabil karena ada beberapa desa yang mampu berdikari. Beberapa desa tersebut telah mempunyai Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) yang bisa dimanfaatkan ketika musim paceklik pangan terjadi.

“Kabupaten Ngawi sudah ada beberapa desa yang memiliki lumbung pangan masyarakat, mereka menjual harga beras di bawah standar sehingga masyarakat tidak begitu bingung kalau beras,” ungkapnya.

Selain melakukan operasi pasar, lanjut dia, untuk menjamin keamanan dan perlindungan konsumen Pemkab Ngawi juga menggelar pengujian tera ulang di tempat industri dan pasar tradisional.

“Kita juga akan melakukan tera ulang kepada pasar dan pedagang supaya lebih presisi sehingga timbangan tidak ada yang dirugikan,” jelasnya.

Saat kegiatan operasi pasar itu, warga berbondong-bondong menyerbu pasar murah yang digelar di halaman kantor Kecamatan Kasreman itu. Menurut warga, harga beras yang dijual saat operasi pasar jauh lebih murah.

Seorang warga, Sulastri, mengatakan dirinya ikut berburu beras di pasar murah tersebut karena harganya lebih murah dibandingkan harga beras di pasangan. Dia mencontohkan, harga beras di pasaran saat ini senilai Rp54.500 per 5 kilogram. Namun, di pasar murah ini beras 5 kilogram hanya dijual dengan harga Rp51.000.

“Memang ada selisih Rp2.000 hingga Rp3.000 dengan harga yang dipasaran,” kata Sulastri.

Sulastri mengaku warga sangat terbantu dengan kegiatan operasi pasar ini. Menurut dia, barang kebutuhan pokok yang banyak diburu warga adalah beras dan minyak. Bahkan banyak warga yang tidak kebagian stok beras dan minyak.

“Banyak yang tidak kebagian juga, karena murah jadi banyak yang berminat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya