Solopos.com, SURABAYA — Pengurus Harian Pimpinan Pusat Pagar Nusa masa khidmat 2023-2028 secara resmi telah dikukuhkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K. H. Yahya Cholil Staquf di Lapangan Jala Krida Mandala, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023).
Gus Yahya, sapaan akrabnya, memberikan pesan kepada para pengurus harian badan otonom NU itu terkait kemampuan menghadirkan manfaat kepada masyarakat luas.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
“Anda sekalian sungguh-sungguh menjadi manfaat dan berkah untuk Nahdlatul Ulama, nusa, bangsa, negara, dan kemanusiaan, Insya Allah,” kata Gus Yahya saat acara Ijazah Kubro dan Pengukuhan Pimpinan Pusat Pagar Nusa Masa Khidmat 2023-2028 di Lapangan Jala Krida Mandala.
Terdapat puluhan pengurus harian PP Pagar Nusa yang baru saja dikukuhkan hari ini, salah satu Badan Otonom (Banom) Nadhlatul Ulama itu saat ini dipimpin oleh M Nabil Haroen.
Kemudian, juga ada mantan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI (Purn) Ganip Warsito yang mengisi salah satu posisi wakil ketua.
Sedangkan sekretaris umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa diisi Munawir Aziz dan bendahara umum M Rogib.
Sementara itu, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf berperan sebagai dewan pelindung.
Kemudian, di jajaran dewan pembina Pimpinan Pusat Pagar Nusa terdapat sejumlah nama, mulai dari Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, KH Ahmad Mustofa Bisri, dan KH Said Aqil Siroj.
Keputusan terkait pengukuhan pengurus Pagar Nusa untuk masa khidmat 2023-2028 tertuang di dalam Surat Keputusan PBNU Nomor 246/PB.01/A.II.01.37/99/10/2023.
Surat keputusan itu ditandatangani oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Saifullah Yusuf.
Sementara, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa untuk masa khidmat 2023-2028 M Nabil Haroen berkomitmen menjadikan salah satu Banom NU itu sebagai jembatan persatuan bangsa.
“Sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama, organisasi pencak silat yang dimiliki oleh kiai diharapkan mampu menjadi peneduh juga penyejuk,” ujar Gus Nabil sapaan akrabnya.
Selain itu, kata dia, Pagar Nusa kata dia sudah menerapkan modernisasi pada teknis pendataan seluruh anggota perguruan silat yang dipimpinnya.
“Ada data base keanggotaan, penjurian digital, namun ke depan juga hal administrasi. Kalau anggota tiga juta orang se-Indonesia,” katanya yang dikutip dari Antara.