SOLOPOS.COM - Kondisi tambang galian C yang berada di Desa Gandong, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi yang mulai mendekati permukiman warga, Jumat (17/11/2023). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI — Warga yang terdampak aktivitas tambang galian C di Desa Gandong, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, saat ini sudah direlokasi ke tempat yang lebih aman. Rumah seorang warga bernama Maji yang berjarak sekitar 5 meter dari area pertambangan tersebut nampak kosong dan tidak terlihat ada aktivitas, Jumat (17/11/2023).

Menurut penuturan tetangga Maji , Sutini, 60, mengatakan, Maji sudah pindah ke rumah mertuanya yang lokasinya jauh dari area pertambangan tersebut. Namun, Sutini tidak tahu menahu kepindahan Maji atas kemauannya sendiri atau direlokasi oleh pihak pengembang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Pak Maji beserta keluarga sudah pindah ke rumah mertuanya, saat ini rumahnya sudah kosong,” ujar Sutini warga yang berjarak kurang lebih 3 meter dati rumah Maji, Jumat.

Meski demikian, pertambangan tersebut masih terus beroperasi dan mendekati rumah warga. Sutini juga mengaku kemungkinan rumahnya juga akan kena dampak galian tersebut.

“Mungkin nanti juga akan sampai sini pengerukannya, namun hingga saat ini masih belum ada sosialisasi terkait itu,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Gandong, Kuswanto, ketika dikonfirmasi lewat pesan singkat terkait kebenaran informasi tentang relokasi enggan berkomentar. Menurutnya urusan relokasi tersebut merupakan wewenang pihak pengembang dan Maji.

“Yang tahu yang bersangkutan dan pihak CV, kami tidak berani mencampuri terlalu jauh,”katanya kepada Solopos.com.

Begitu juga Direktur CV. PDK Jaya Land, Feptian Dion, ketika dihubungi melalui pesan singkat dan ditelepon juga belum membalas untuk memberikan tanggapan. CV. PDK Jaya Land merupakan pengelola tambang

Diberitakan sebelumnya, aktivitas tambang galian C milik CV PDK Jaya Land itu mulai mengancam rumah warga milik Maji yang hanya berjarak kurang lebih 5 meter dari tambang tersebut. Maji mengaku khawatir rumahnya akan roboh terbawa longsor ketika musim penghujan datang.

“Jaraknya hanya lima meter, khawatir saya kalau musim penghujan datang terjadi longsor,” ujar Maji, Senin (13/11/2023).

Maji menambahkan dengan adanya tambang galian C yang mengancam rumahnya tersebut, dirinya terbesit ada niatan untuk pindah rumah ke tempat yang lebih aman. Namun, kepindahannya itu bukan karena adanya relokasi dari pihak penambang. Lebih terkesan tergusur semenjak adanya tambang milik CV PDK Jaya Land tersebut.

“Saya mau pindah ke tempat orang tuaku karena adanya tambang galian C yang semakin mendekati rumah,” keluhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya