Solopos.com, MADIUN — Waduk Dawuhan yang ada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, kini dikembangkan menjadi tempat wisata bagi masyarakat. Meski menjadi tempat wisata, tetapi fungsi waduk sebagai pengairan ke area persawahan tetap dijalankan.
Waduk Dawuhan memiliki luas mencapai 1.273 hektare dengan area genangan lebih dari 100 hektare. Waduk ini mengairi sawah di 10 desa yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Madiun, Kecamatan Balerejo, dan Kecamatan Wonoasri.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Belum lama ini, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo melakukan revitalisasi di Waduk Dawuhan, yakni berupa pengerukan endapan dan penambahan fasilitas umum.
Petugas suplai Bendungan Dawuhan BBWS Bengawan Solo, Agung Wirasat, mengatakan revitalisasi Waduk Dawuhan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Selain itu juga menjadikan waduk tersebut sebagai tempat wisata yang aman dan nyaman bagi pengunjung.
“Ada penambahan fasilitas seperti pendapa, mini teater, toilet umum, area olahraga, dan tempat bermain anak-anak,” kata dia yang dikutip dari siaran resmi Pemkab Madiun, Selasa (16/1/2024).
Setelah selesai direvitalisasi, kata dia, Waduk Dawuhan kini ramai dikunjungi wisatawan terutama pada saat hari libur. Dia menyampaikan untuk masuk ke Waduk Dawuhan ini tidak dipungut biaya alias gratis.
“Ada pedagang makanan dan permainan anak-anak. Biasanya lebih ramai lagi pada hari Minggu,” jelas dia.
Dia menjelaskan Waduk Dawuhan merupakan danau buatan yang dialiri oleh empat muara sungai dari Gunung Wilis yang mengalir sepanjang tahun.
Saat berkunjung ke tempay wisata ini, pengunjung dapat merasakan kesejukan di bawah rindangnya pepohonan dan menikmati berbagai makanan dan minuman yang dijajakan oleh warga sekitar.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
