SOLOPOS.COM - Sekitar seratus pemuda dari dua kelompok perguruan silat di Kabupaten Ngawi Jawa Timur digelandang ke Mapolres Ngawi, Selasa (16/1/2024). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI — Bentrokan antar perguruan silat terjadi di Desa Wonosari, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (16/1/2024). Atas peristiwa itu, sebanyak 166 pemuda dari dua kelompok perguruan silat digelandang ke Mapolres Ngawi.

Kejadian gesekan dua perguruan silat, yaitu Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) tersebut bermula seusai diselenggarakan peringatan HUT IKSPI Kera Sakti yang bertempat di halaman rumah Maryono masuk Dusun Ngadiluwih, Desa Wonosari, Kecamatan Sine.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Seusai kegiatan itu, beberapa warga IKSPI Kera Sakti yang berada di Jalan Raya Sine-Wonosari masuk Desa Sine, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi bertemu dengan warga PSHT.

Diduga karena selisih paham, gesekan antar kedua warga perguruan silat PSHT dan IKSPI pun terjadi. Meski tidak menyebabkan terjadinya korban jiwa, peristiwa tersebut sempat membuat warga ketakukan sehingga suasana menjadi mencekam.

Kapolres Ngawi, AKBP Argowiyono, membenarkan kejadian tersebut. Setelah mengetahui kedua  perguruan silat itu berselisih paham, pihak kepolisian bertindak cepat menurunkan personelnya untuk mengamankan situasi. Hasilnya, kepolisian berhasil mengamankan situasi tanpa adanya korban jiwa.

“Benar telah terjadi gesekan antara warga silat IKSPI dengan warga PSHT, yang diduga karena selisih paham atau miss komunikasi. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, tindak lanjut akan kami dalami untuk membuat terang peristiwa tersebut,” kata AKBP Argowiyono, Selasa.

Seratusan remaja yang terlibat konflik tersebut langsung diamankan ke Mapolres Ngawi untuk diperiksa agar perkara itu segera menemui titik terang.

Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat, agar jangan terprovokasi berita-berita yang tidak sesuai atau hoaks. Dia mengimbau kalau ada yang menjadi korban agar menghubungi kepolisian.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar jangan terprovokasi berita-berita yang tidak sesuai atau hoaks, atau hal-hal sesuatu yang nantinya menimbulkan/memicu kegaduhan atau gesekan kembali. Dan kami himbau kepada masyarakat yang menjadi korban agar datang ke Polsek Sine atau Polres Ngawi agar dapat kami tindak lanjuti,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya