SOLOPOS.COM - Dokter (Ilustrasi/Solopos Dok).

Solopos.com, SURABAYA — Seorang pria bernama Susanto menjadi dokter palsu di Rumah Sakit Pelindo Husada Citra (PHC) Surabaya, Jawa Timur. Susanto yang hanya tamatan SMA ini mulai bekerja di RS PHC sejak April 2020.

Susanto memalsukan seluruh berkas saat mendaftar sebagai dokter di RS PHC. Sebelumnya, Susanto melihat ada lowongan pekerjaan pada bagian tenaga layanan klinik sebagai dokter first aid RS PHC Surabaya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Susanto pun segera mempersiapkan seluruh berkas yang dibutuhkan untuk mendaftar sebagai dokter di RS PHC Surabaya itu. Ia berselancar di dunia maya dan mencari identitas dokter sesuai kriteria secara random yang digunakan untuk melamar.

Dia menggunakan nama dr Anggi Yurikno untuk mendaftar ke rumah sakit tersebut. Setelah mengikuti serangkaian seleksi, ia pun lolos menjadi dokter di RS PHC.

Setelah dua tahun bekerja di layanan kesehatan yang dikelola PHC grup Surabaya, aksi tipu-tipu dokter palsu itu akhirnya terbongkar. Aksinya terbongkar setelah PHC merasa janggal karena menemukan ketidaksesuaian antara hasil dengan Sertifikat Tanda Registrasi yang dikirimkan oleh Susanto dengan dr Anggi Yurikno, seorang dokter yang bekerja di RSU Karya Panggalengan Bhakti Sehat Bandung.

“Saya cek website ada perbedaan data, terutama foto yang muncul kok berbeda. Foto yang di website dengan foto yang dilampirkan waktu verifikasi ke saya dengan anggota IDI,” ujar Ika Wati, salah satu pegawai RS PHC yang dihadirkan di persidangan, Selasa (12/9/2023).

Vice President Public Relation & Subsidiary Management PHC, Irvan Prayogo, menegaskan dokter palsu Susanto tidak pernah ditempatkan bekerja untuk melayani pasien di RS PHC Surabaya.

Dia menyampaikan Susanto terindikasi melakukan penipuan dengan memalsukan dokumen kepegawaian merupakan Pekerja Waktu Tertentu (PWT) yang ditempatkan di Klinik Occupational Health & Industrial Hygiene (OHIH) atau klinik perusahaan.

“Jadi yang bersangkutan tidak pernah ditempatkan dan melayani pasien di RS PHC Surabaya,” katanya dikonfirmasi Bisnis, Selasa (12/9/2023).

PHC mengakui memang dalam proses rekredensial kepegawaian, manajemen PHC menemukan indikasi adanya dugaan penipuan oleh terlapor dengan memalsukan Surat Tanda Registrasi (STR) dan berkas lainnya.

Untuk melakukan verifikasi temuan tersebut, manajemen PHC Surabaya telah melakukan pemanggilan terhadap dokter palsu tersebyt, tetapi yang bersangkutan tidak pernah memenuhi panggilan dengan berbagai alasan.

“Atas dasar adanya dugaan penipuan dengan melakukan pemalsuan dokumen tersebut, sikap tidak kooperatif dan bertujuan untuk meminimalisir risiko agar tidak merugikan berbagai pihak dikemudian hari, manajemen PHC melaporkan kepada aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti dugaan penipuan tersebut,” jelasnya.

PHC memastikan, dalam proses di Pengadilan saat ini pihaknya akan bersikap kooperatif serta menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Ternyata Susanto juga pernah melakukan aksi penipuan serupa di Kalimantan. Akibat ulah dokter palsu Susanto, pihak RS PHC Surabaya mengalami kerugian hingga Rp262 juta.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Dokter Gadungan Susanto Berulah Kedua Kali, Kali Ini Rugikan Rumah Sakit PHC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya