SOLOPOS.COM - Dadak merak tampil dalam gelaran Serenade Reog Obyog di Alun-alun Ponorogo, Kamis (10/8/2023). (Istimewa/Pemkab Ponorogo)

Solopos.com, PONOROGO — Reog Ponorogo selangkah lagi akan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Reog Ponorogo masuk dalam list sidang instangible cultural heritage atau WBTB yang akan berlangsung pada 2024.

UNESCO menyatakan dosir yang berisi dokumen detail tentang reog Ponorogo telah lengkap. Ernesto Ottone Ramirez, Assistant Director-General for Culture Closing Ceremony UNESCO secara resmi telah berkirim surat ke Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, pada 22 Desember 2023.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, mengaku plong setelah UNESCO menyatakan dosir reog Ponorogo dinyatakan lengkap. Dia mengungkapkan butuh perjuangan ekstra untuk melengkapi dokumen setebal 16 halaman tersebut.

“Ada perbedaan format pengajuan dosir WBTB dari sebelumnya berbentuyk hard copy (cetak) menjadi bentuk file. Jumlah halaman juga dibatasi, tapi tetap harus detail,” kata dia yang dikutip dari ponorogo.go.id, Rabu (3/1/2024).

Dia menyampaikan file itu juga dilengkapi video tentang reog Ponorogo sebagai pelengkap. Ia mengaku mendapatkan kabar dari Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kemdikbudristek mengenai UNESCO telah menyatakan lengkap dosir reog Ponorogo.

“Kami mengirimkan dokumen itu ke Kemendikbudristek dan mereka yang meneruskannya ke UNESCO,” jelas Judha.

Pengakuan UNESCO terhadap reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda ini, kata dia, akan memberikan kebanggaan tersendiri kepada seluruh warga Ponorogo dan masyarakt Indonesia. Hal ini karena peradaban suatu negara akan terlihat dari seberapa unggul dan seberapa adiluhung kebudayaannya.

Dia menyebut reog yang merupakan kesenian asli Ponorogo ini masuk jadwal sidang UNESCO dengan kategori daftar perlindungan mendesak.

Lebih lanjut, jika lolos dan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda, reog Ponorogo akan tercatat sebagai 14 warisan budaya tak benda Indonesia yang telah diakui UNESCO. Secara berurutan adalah pertunjukan wayang (2008), keris (2008), batik (2009), angklung (2010), tari saman (2011), noken/tas tradisional dari papua (2012), tiga genre tarian tradisional Bali (2015), kapal pinisi (2017), pencak silat (2019), pantun (2020), gamelan (2021), dan budaya sehat jamu (2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya