SOLOPOS.COM - Gerbong barang bikinan PT Inka yang akan dikirim ke New Zealand. (Istimewa/PT Inka)

Solopos.com, MADIUN – PT Industri Kereta Api (Inka) melalui anak perusahaannya PT Inka Multi Solusi (IMS) kembali mengekspor gerbong barang ke KiwiRail, New Zealand. Dalam proyek ini, Inka mendapatkan pesanan sebanyak 450 gerbong dengan nilai senilai 17 juta USD.

Untuk batch-1, Inka mengirim sebanyak 60 unit Container Flat Top (CFT) Wagon 50Ft pada Rabu (31/1/2024).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Direktur Operasi PT Inka, I Gede Agus Prayatna, mengatakan pihaknya mendapatkan pesanan 450 unit gerbong kereta barang yang merupakan pesanan UGL Rail Services Pty Ltd untuk KiwiRail New Zealand. Untuk tahap pertama, sebanyak 60 gerbong telah jadi dan mulai dikirim. Sedangkan sisanya akan dikirim hingga November 2024, sesuai kontrak yang telah ditandatangani.

“Ini membuktikan bahwa Inka grup bisa berkontribusi di kancah luar negeri terutama untuk pasar-pasar yang quality sensitive. Kami beranggapan bahwa pasar Selandia Baru merupakan pasar yang memiliki tingkat quality sensitive yang cukup tinggi,” kata dia kepada wartawan di PT Inka Madiun, Rabu.

Gede menuturkan 450 unit garbing atau CFT Wagon itu berupa underframe tanpa instalasi komponen bogie dan coupler. Sedangkan spesifikasi umum gerbong dibagi menjadi dua tipe, yaitu ukuran 40Ft dan 50Ft yang didesain oleh UGL di Newcastle Australia dengan berat kosong sekitar 15,2 hingga 17,1 ton dengan maksimum daya angkut 62,9 ton.

“Kami berharap PT Inka bisa berkelanjutan untuk berkontribusi terhadap perekonomian negara Indonesia, untuk itu mari bersama-sama kita doakan supaya dapat menyelesaikan pekerjaan 450 gerbong sampai di akhir tahun 2024 dan semoga UGL bisa memberikan order yang lebih banyak lagi,” lanjut Gede.

Direktur Utama PT IMS, Ketut Astika, menambahkan ini merupakan pesanan kedua dari UGL. Sebelumnya, pada Agustus 2023, Inka telah menyelesaikan pesanan 262 unit CFT Wagon.

“Untuk pesanan pertama mereka ada bogie. Sedangkan pesanan kedua ini tidak ada bogie. Hal ini karena pemerintah New Zealand menginginkan adanya konten local dalam pembangunan industry kereta api,” jelas dia.

Sementara itu, Project Manager UGL, Stan Schaffer, menuturkan pihaknya memilih Inka untuk membuat ratusan unit gerbong barang ini karena memperhatikan kualitas. Dia menuturkan harga tidak menjadi persoalan, tetapi lebih mengutamakan kualitas produk.

“Harga bukan menjadi pertimbangan utama. Sebelumnya kami telah melakukan penilaian di perusahaan pembuatan kereta di berbagai negara, dan Inka dianggap memiliki kualitas yang baik,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya