SOLOPOS.COM - Warga melihat karya seni instalasi bambu yang dibuat seniman muda di Dusun Gilang, Desa Kertosari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Minggu (17/12/2023). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Solopos.com, MADIUN — Sejumlah instalasi dari bambu tertata secara artistik di kebun pohon jati di Dusun Gilang, Desa Kertosari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Pameran karya seniman muda itu bisa dinikmati masyarakat umum hingga 23 Desember 2023.

Pada Minggu (17/12/2023) pagi, belasan orang mengikuti kegiatan tour di lokasi pameran. Mereka mulai perjalanan untuk menikmati karya instalasi berjudul Menuju Cahaya. Karya ini merupakan seni instalasi yang menggambarkan kehidupan budaya dan sosial di Dusun Gilang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Para seniman melukis berbagai segala aspek kehidupan sosial warga Dusun Gilang dalam selembar kain dan kemudian ditata secara artistik di instalasi bambu hingga menyerupai rumah. Karya instalasi ini sangat cocok dinikmati pada malam hari, karena di sekelilingnya ada lilin dan obor yang menerangi lokasi itu. Sehingga instalasi lebih hidup.

Kemudian, pengunjung diajak ke lokasi berikutnya di kawasan Situs Watu Gilang. Di lokasi ini, instalasinya berupa puluhan potongan bambu yang digantung. Ketika ada angin yang berembus, potongan bambu ini akan saling bertabrakan dan mengeluarkan bunyi.

Selanjutnya, pengunjung bisa menikmati karya instalasi seni berupa rumah yang terbuat dari bambu. Di dalamnya terdapat instalasi yang bisa memutar. Pengunjung bisa menuliskan sesuatu di papan putih yang disediakan.

Di sisi lain, ada juga patung jenglot yang terbuat dari bonggol bambu. Tiga patung bambu itu diletakkan di atas kain putih dan sekelilingnya ditaburi bunga untuk memberikan kesan angker.

Karya seni instalasi bambu ini merupakan karya dari sepuluh seniman muda dari berbagai daerah, seperti Madiun, Ponorogo, Sidoarjo, Situbondo, hingga Jakarta. Sebelum menelurkan karya seni itu, para seniman itu melakukan residensi atau tinggal di desa tersebut selama sepekan.

seni instalasi bambu di madiun
Acara pembukaan pameran seni instalasi bambu di Dusun Gilang, Desa Kertosari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Minggu (17/12/2023). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Mereka mengamati berbagai aktivitas sosial dan ikut bergumul dengan masyarakat di Dusun Gilang. Setelah melakukan observasi, mereka kemudian menumpahkan narasi itu dalam bentuk karya seni instalasi bambu.

Seorang seniman muda dari Situbondo, Maulana Prasetya, yang membuat karya instalasi berjudul Menuju Cahaya, bercerita karya seni itu merupakan suatu narasi landscape kehidupan sosial di Dusun Gilang.

“Kami menarasikan dan memvisualisasikan ulang apa saja yang ada di Dusun Gilang. Kami sebelumnya telah residensi selama sepekan, mengamati kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Salah satu yang menjadi sumber inspirasi adalah Situs Watu Gilang. Situs ini menjadi suatu media untuk mencari ketenangan dari berbagai masalah dan keresahan dalam kehidupan.

“Dalam instalasi ini, kami memanfaatkan bambu dan kain. Di sekelilingnya juga diberi lilin dan obor,” kata dia.

Kurator kegiatan dan Direktur Artistik Kultiva, Dwi Juli Sapta Rahita, menuturkan sepuluh seniman muda dari berbagai daerah ini sengaja melakukan residensi selema sepekan di Dusun Gilang. Mereka mengamati kehidupan sosial masyarakat dan kemudian menarasikan ulang cerita itu dalam bentuk kesenian instalasi bambu.

Bambu dipilih sebagai media instlasi, kata Sapta, karena merupakan tanaman yang banyak ditemui di desa setempat.

“Ini menyesuaikan dengan potensi alam. Karena di sini banyak bambu, kami menggunakan bahan bambu,” ujarnya.

Sapta menyampaikan bambu merupakan tanaman yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk beragam kerajinan. Namun, sejauh ini masyarakat setempat hanya memanfaatkan bambu itu untuk lincak, sesek, dan barang lainnya. Padahal, ketika bambu dibuat dengan sentuhan seni bisa memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

“Saya pernah lihat di Bali. Bambu ini menjadi bahan inti untuk sebuah arsitektur yang megah dan menarik. Kenapa di sini kok tidak dicoba. Padahal bambu sangat banyak di sini,” jelas Sapta.

instalasi bambu di madiun
Karya seni dari bonggol bambu yang dibuat seniman muda di Dusun Gilang, Desa Kertosari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Minggu (17/12/2023). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Penggagas acara, Kongan sebuah komunitas seni kolektif asal Madiun ini ingin memberikan warna lain bagi masyarakat setempat dalam memanfaatkan bambu. Harapannya bambu bisa menjadi bahan untuk membuat sesuatu bernilai seni dan ekonomi.

Untuk itu, proses pembuatan karya seni instalasi bambu ini, pada seniman juga melibatkan warga sekitar. Warga diikutkan dalam proses penggagasan ide hingga eksekusi seni instalasi. Sehingga warga memiliki pengetahuan dan wawasan saat membuat karya dari bambu.

Dia menuturkan tidak mudah mentransmisikan wacana dan informasi budaya seni yang telah berkembang kepada masyarakat pedesaan.

“Yang utama, informasi tentang perkembangan seni budaya sampai kepada masyarakat. Tinggal nanti tindak lanjutnya seperti apa,” ujar Sapta.

Pameran seni instalasi bambu ini dibuka untuk umum hingga 23 Desember 2023. Pengunjung bisa menikmati karya seni mulai pagi hingga malam hari pukul 21.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya