SOLOPOS.COM - Jainudin pembudidaya pohon Durian Tawing di Magetan Jawa Timur saat mengecek buah durian miliknya, Senin (19/2/2024). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, MAGETAN – Kabupaten Magetan menjadi salah satu daerah penghasil buah durian di Jawa Timur. Secara geografis, Magetan berada di lereng Gunung Lawu yang memiliki suhu yang cocok untuk tempat budi daya durian.

Salah satu durian yang banyak dikembangkan adalah durian Tawing. Rasa durian Tawing ini ada manis dan pahit.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Durian Tawing ini awalnya hanya tumbuh di Dusun Tawing, Desa Plumpang, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan. Pohonnya pun sudah berusia sekitar empat ratus tahun. Hingga kini pohon tersebut hidup dan dirawat pemiliknya hingga keturunan kelima.

Selama ini, pohon durian Tawing hanya ada dua. Kemudian pohon ini berhasil dikembangbiakkan oleh seorang warga bernama Jainudin, warga Desa Plangkrongan.

Melalui teknik sambung pucuk, Jainudin berhasil mengembangkan durian Tawing dan saat ini telah berbuah di kebun miliknya. Durian dari indukan pohon durian Tawing dari Desa Plumpung merupakan satu satunya pohon durian yang saat ini berhasil hidup dan berbuah.

“Saya hanya punya satu pohon karena perawatannya masih perlu dipelajari. Pohon indukan dari Dukuh Tawing, Desa Plumpung. Besar pohon indukannya itu tiga orang untuk merangkulnya tidak sampai,” ujarnya, Senin (19/2/2024).

Jainudin menambahkan, dibutuhkan waktu hingga enam tahun untuk bisa mengetahui cara pengembangan pohon durian jenis Tawing tersebut. Hal ini karena jenis durian Tawing membutuhkan perlakuan khusus.

Dia mengaku durian jenis Tawing juga membutuhkan perlakuan khusus agar bisa berbuah. Dia mengklaim perawatan durian jenis ini memang tidak mudah.

“Teknik pembibitannya memang cukup rumit, berkat ilmu Pak Lutfi seorang ahli durian dari Kalimantan akhirnya bisa dikembangkan, tapi memang masih sulit,” imbuhnya.

Jainudin mengaku menjual durian Tawing miliknya dengan harga kisaran Rp100.000 hingga Rp200.00 per buah. Pembelinya berasal dari Kabupaten Magetan, Ponorogo, Ngawi hingga Madiun. Dia mengaku saat musim panen satu pohon miliknya dapat menghasilkan sekitar 70 buah saja.

“Khusus untuk buahnya sengaja saya batasi untuk menjaga kualitasnya,” ujarnya.

Durian Tawing ini memiliki rasa khas yang manis dan juga terdapat pahit-pahitnya. Selain itu, daging buahnya juga tebal, bahkan sebagian tidak memiliki biji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya