SOLOPOS.COM - Ratusan warga rela berdesak desakan demi berburu beras murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi, di Alun-Alun Merdeka Ngawi, Senin (25/3/2024).(Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI – Ratusan warga rela berdesak-desakan demi mendapatkan beras murah yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi di alun-alun setempat, Senin (25/3/2024). Apalagi harga beras di Ngawi masih menduduki peringkat ke-13 termahal di Jawa Timur.

Menurut Data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Provinsi Jawa Timur mencatat per Senin (25/3/2024), harga beras medium di Kabupaten Ngawi berada di 13 termahal se-Jawa Timur dengan rata-rata Rp12.500/kg.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Harga rata-rata Jawa Timur adalah Rp11.846/kg. Sementara harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Sumenep Rp14.300/kg dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Situbondo Rp10.833/kg.

Tak heran jika hal itu membuat ratusan warga di Ngawi harus rela antre berjam-jam dan berdesak-desakan mendapatkan beras murah. Bahkan tak sedikit di antara mereka yang membawa anak kecil di barisan antrean. Usaha tersebut ditempuh untuk mendapatkan beras sebanyak 10 kg dengan harga Rp10.200 per kilogramnya.

Seorang warga asal Desa Beran, Kecamatan Ngawi, Yuli Astutik, mengatakan dirinya mengantre selama setengah jam di tengah terik matahari untuk mendapatkan beras murah dalam operasi Gerakan Pasar Murah DKPP Ngawi ini.

“Sudah antre tadi selama setengah jam, tapi gak papa asalkan kebagihan beras murah, karena ini lumayan membantu mas. Di pasaran masih mahal bisa sampai Rp13.000 sampai Rp14.000 per kilogram,” katanya, Senin.

Sementara itu, dalam operasi gerakan pasar murah ini disediakan sebanyak 10 ton beras SPHP dengan harga Rp10.200/kg, telur 1,4 ton seharga Rp25.00/kg, ayam potong 3 kwintal Rp33.000/kg, dab cabai rawit Rp26.000/kg.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyampaikan, gerakan pangan murah ini diselenggarakan sebagai upaya pemerintah dalam menstabilkan harga pangan di Kabupaten Ngawi. Utamanya menjelang hari raya Idulfitri 2024.

“Ini termasuk strategi kita dalam menstabilisasi harga pangan di kala Ramadan dan Idulfitri agar kebutuhan pangan masyarakat tidak terjadi gejolak harga pangan yang tinggi,”katanya.

Mas Ony sapaan akrabnya menambahkan, upaya stabilisasi harga ini dilakukan termasuk upaya menjaga citra Kabupaten Ngawi yang dikenal sebagai lumbung pangan nasional.

“Ngawi yang diidentikkan dengan lumbung pangan ini, harapannya harus bisa memberikan suplai barang-barang kebutuhan ini dengan terjangkau,” imbuhnya.

Upaya stabilisasi harga ini sebenarnya sudah beberapa kali diadakan di Kabupaten Ngawi, Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja melalui Operasi Pasar Murahnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dengan Gerakan Pangan Murahnya. Namun, harga kebutuhan pokok di pasaran juga masih belum turun dan tergolong mahal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya