SOLOPOS.COM - Ilustrasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, NGAWI — Rumah tidak layak huni (RTLH)  di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mencapai 10.288 unit. Pada tahun ini, sebanyak 1.374 unit RTLH bakal diperbaiki oleh pemerintah.

Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) per Agustus 2022 terdapat 10.288 rumah tidak layak huni yang tersebar di 19 kecamatan di Ngawi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kabid Perumahan Rakyat Disperkim Ngawi, Shodiq Jumairi Effendy, mengatakan tahun ini pihaknya tidak menganggarkan bantuan untuk perbaikan RTLH. Namun, ada 1.374 unit RTLH yang tahun ini diperbaiki dengan menggunakan dana lainnya.

Dia menyebut sebanyak 735 unit RTLH akan diperbaiki dengan menggunakan dana dari pemerintah pusat melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Kemudian ada 639 unit RTLH yang diperbaiki dengan menggunakan Dana Desa dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Ngawi.

“Pada tahun ini Disperkim tidak ada program untuk menangani RTLH. Namun, dari BSPS ada 735 unit rumah yang diperbaiki,” kata dia, Selasa (31/10/2023).

Shodiq menyampaikan untuk perbaikan RTHL yang bersumber dari Dana Desa dan DPMD Ngawi, setiap desa ada tiga rumah yang diperbaiki.

Untuk besaran dana bantuan, dari Program BSPS pemerintah pusat sebesar Rp20 juta per penerima.

Sementara untuk bantuan RTLH dari Dana Desa mendapatkan bantuan  Rp17,5 juta dan dari DPMD Rp10 juta.

Dia menyampaikan pada 2024 mendatang penanganan perbaikan RTLH sudah kembali ke Disperkim. Saat ini, pihak Disperkim juga telah mengusulkan anggaran sekitar Rp2 miliar untuk bantuan perbaikan terhadap 100 unit RTLH dengan bantuan masing-masing penerima Rp20 juta.

“Untuk 2024 Insya Allah penanganan RTLH sudah kembali ke Disperkim dan kita sudah menganggarkan, total ada sekitar 100 unit rumah yang kita perbaiki jika setiap penerima diberi bantuan Rp20 juta. Kita akan identifikasi rumah yang tahun ini diintervensi, agar tahun depan bantuan tepat sasaran,” ujarnya.

Selain itu, Disperkim juga telah melakukan terobosan untuk menggandeng pengembang agar memberikan corporate social responsibility (CSR) untuk digunakan memperbaiki RTLH. Hal itu dilakukan agar jumlah RTLH yang ada di  Ngawi dapat turun.

“Kita juga melakukan inovasi dengan menggandeng beberapa pengembang atau asosiasi untuk memberikan CSR yang digunakan untuk perbaikan rumah tidak layak huni,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya