SOLOPOS.COM - Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggunakan helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran di kawasan Gunung Lawu yang terbakar di Ngawi, Jawa Timur, Rabu (4/10/2023). BNPB mengoperasikan helikopter untuk melakukan pemadaman kebakaran dengan metode water bombing mulai Selasa (4/10) di Gunung Lawu yang terbakar sejak sejak Jumat (29/9). ANTARA FOTO/Siswowidodo/aww.

Solopos.com, NGAWI — Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu belum berdampak pada tempat wisata di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Meski demikian, pengelola tempat wisata di Ngawi diminta untuk mewaspadainya.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Ngawi, Wiwien Purwaningsih, mengatakan meski hasil koordinasi dengan BPBD setempat menunjukkan kebakaran yang masih dalam penanganan itu dipandang belum mengancam keberadaan destinasi wisata, namun pihak pengelola tetap harus waspada.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Hasil koordinasi, tidak ada rekomendasi dari BPBD Ngawi untuk melakukan penutupan tempat wisata di lereng Gunung Lawu,” kata Wiwien Purwaningsih, Jumat (6/10/2023).

Sesuai pendataan, ada sebanyak 11 tempat wisata alam di lereng Gunung Lawu sebelah utara yang masuk wilayah Kabupaten Ngawi. Sebanyak 11 destinasi wisata tersebut tersebar di empat kecamatan.

Di antaranya tempat wisata yang besar yakni Kebun Teh Jamus di Kecamatan Sine; Air Terjun Pengantin di Kecamatan Ngrambe; Srambang Park di Kecamatan Jogorogo; dan Argo Munung di Kecamatan Kendal.

“Lokasinya masih jauh dari titik api. Tapi pengelola tempat wisata sudah diimbau untuk waspada,” kata dia yang dikutip dari Antara.

Wiwien juga meminta ke pengelola tempat wisata dan wisatawan yang berkunjung untuk tidak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan potensi karhutla. Di antaranya, tidak membuat api unggun dan membuang puntung rokok sembarangan. Utamanya, puntung rokok yang masih menyala.

“Wisatawan yang camping diminta untuk tidak membuat api unggun. Bara api yang tertinggal bisa mengakibatkan kebakaran,” katanya.

Kebakaran hutan dan lahan terjadi di lereng Gunung Lawu sejak 29 September 2023 sampai Jumat belum dapat dipadamkan. Titik api muncul di lereng Lawu sebelah utara yang masuk wilayah Jogorogo, Ngawi.

Berdasarkan data dari Perum Perhutani Divre Jatim, jumlah area terdampak karhutla di Gunung Lawu telah mencapai hampir 2 ribu hektare, atau tepatnya 1.990 hektare.

Jumlah itu meliputi wilayah Kabupaten Ngawi seluas 1.250 hektare, Kabupaten Magetan 700 hektare, dan Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah 40 hektare. Diperkirakan masih dapat bertambah seiring titik api yang belum padam sempurna.

Mengingat lahan hutan yang terbakar terus meluas, tak hanya di Ngawi dan Magetan, Jawa Timur, namun juga menyebar ke Karanganyar, Jawa Tengah. Maka, BNPB, BPBD Provisi Jatim, dan BPBD Provisi Jateng membentuk Satgas Bersama Karhutla Lintas Provinsi Jatim-Jateng guna memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Gunung Lawu.

Upaya pemadaman dilakukan dengan cara manual jalur darat dan metode pengeboman air atau water bombing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya