SOLOPOS.COM - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo ziarah ke makam pendiri Persauraan Setia Hati di Kelurahan Winongo, Kota Madiun, Kamis (18/1/2024). (Istimewa)

Solopos.com, MADIUN — Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, berziarah ke makam pendiri pencak silat aliran Setia Hati, Ki Ngabehi Soerodiwirjo, di Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024). Selain memanjatkan doa bersama ratusan warga, Ganjar juga menaburkan bunga ke makam Mbah Soero.

“Dulu keluarga Mbah Soero dan para pengikutnya pernah main ke rumah saya di Semarang. Jadi mereka menyampaikan kalau ke Madiun minta ziarah ke makam Mbah Soero. Hari ini saya ke Madiun dan menyempatkan ziarah,” kata Ganjar kepada wartawan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dia menyampaikan, Mbah Soero merupakan salah satu tokoh di Indonesia yang memiliki peran besar terhadap bangsa. Mbah Soero merupakan pendiri ajaran Setia Hati atau perguruan silat Persaudaraan Setia Hati yang saat ini menjadi perguruan pencak silat besar di Indonesia.

“Pengikutnya banyak dan prestasinya juga sudah banyak untuk bangsa ini. Jadi beliau meninggalkan organisasi yang memberikan manfaat banyak untuk masyarakat dan bangsa,” jelas dia.

Selain ziarah ke Makam Mbah Soero, Ganjar Pranowo juga menemui sukarelawan Ganjar-Mahfud di halaman Radio Madya FM Madiun. Dalam pertemuan itu, sejumlah warga menyampaikan banyak program bantuan sosial pemerintah yang tidak tepat sasaran.

“Pak bantuan banyak yang tidak tepat sasaran. Saya tidak dapat bantuan, justru tetangga saya yang kaya-kaya dapat bantuan,” kata warga Madiun, Gina, 60.

Dia menceritakan dirinya sudah pernah mencoba mengajukan bantuan ke pihak RT/RW dan kelurahan tempatnya tinggal. Namun, sampai saat ini belum ada hasilnya.

Atas keluhan itu, Ganjar menyampaikan keluhan mengenai bantuan sosial tidak tepat sasaran banyak terjadi di berbagai daerah dan itu kerap dikeluhkan masyarakat.

“Maka inilah yang mesti dibereskan. Saya siap membereskan karena salah satu program prioritas kami adalah membenahi data dan merealisasikan satu data Indonesia,” ujar dia.

Lebih lanjut, mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyebut tidak meratanya bantuan sosial itu disebabkan karena pendataan yang tidak benar. Ke depan, pihaknya membuat program KTP Sakti untuk memperbaiki data, supaya semua bantuan dari pemerintah tepat sasaran.

Dengan KTP Sakti, semua data masyarakat bisa terpantau karena pendataan dilakukan berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK). Sakti merupakan singkatan dari Satu Kartu Terpadu Indonesia

“Kita libatkan RT, RW dan Kepala Desa untuk perbaikan data itu. Kalau datanya benar, maka semua program pemerintah bisa tepat sasaran. Kalau datanya tidak benar, ya seperti yang dikeluhkan hari ini, bahwa yang menerima justru yang kaya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya