Solopos.com, SITUBONDO — Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Taman Nasional Baluran Situbondo, Jawa Timur, mengalami peningkatan selama periode Januari-Agustus 2023 atau sebanyak 1.177 orang. Sedangkan selama 2022, wisatawan asing yang berkunjung ke Baluran hanya 747 orang.
Humas Balai Taman Nasional Baluran Situbondo, Joko Mulyono, mengatakan kenaikan jumlah wisatawan mancanegara menjadi agenda pengelola taman nasional yang berlokasi di Desa Sumberwaru dan Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih itu.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Meningkatkan jumlah kunjungan wisata, khususnya wisatawan mancanegara menjadi agenda kepala balai dengan cara memperluas jaringan atau relasi, seperti pemandu wisata yang biasa membawa turis,” katanya, Senin (30/10/2023).
Joko menyampaikan pihaknya memperluas jaringan dengan pelaku perhotelan di Kabupaten Banyuwangi. Harapannya wisatawan mancanegara akan diarahkan atau diinformasikan mengenai wisata alam Taman Nasional Baluran.
Dia menyampaikan strategi ini untuk memperluas jaringan supaya meningkatkan jumlah kunjungan wisata di kawasan konservasi itu. Menurutnya hal itu sangat efektif dan terbukti sejak tiga bulan terakhir wisatawan mancanegara yang berkunjung terus meningkat.
“Sebanyak 1.177 wisatawan mancanegara itu tercatat Januari-Agustus 2023, oleh karenanya sangat dimungkinkan pengunjung dari luar negeri akan terus bertambah hingga Desember,” katanya yang dikutip dari Antara.
Sementara jumlah pengunjung nusantara, Joko menyebutkan pada tahun 2022 tercatat sebanyak 148.079 orang, sedangkan tahun ini periode Januari-Agustus baru mencapai 114.229 orang.
Menurutnya mayoritas wisatawan mancanegara berkunjung ke Taman Nasional Baluran mengeksplorasi padang sabana hamparan rumputnya berwarna kuning keemasan di musim kemarau.
“Selain itu wisatawan mancanegara juga lebih menyukai ke Pantai Bama yang masih satu kawasan di taman nasional,” tutur Joko.
Ia menambahkan, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Taman Nasional Baluran tidak hanya perseorangan atau keluarga, namun ada pula dari komunitas.
“Untuk wisman dari komunitas biasanya berjumlah puluhan orang, rata-rata mereka lebih suka berwisata melakukan pengamatan berbagai jenis burung di kawasan suaka margasatwa ini,” ujar Joko.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
