SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengangguran. (Freepik.com)

Solopos.com, SURABAYA — Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut sebanyak 1,17 juta jiwa atau 4,88 persen penduduk Jawa Timur tercatat tidak memiliki pekerjaan atau yang disebut sebagai pengangguran terbuka.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan data dari BPS tersebut tercatat hingga November 2023.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Lebih rendah 0,61 poin dibanding tingkat pengangguran terbuka atau TPT bulan Agustus 2023 yaitu 5,49 persen atau sebanyak 1,26 juta jiwa,” katanya, Jumat (5/1/2024).

Dia menyampaikan secara year-on-year penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Timur tergolong tinggi.

“Sebelumnya hanya turun 0,25 poin pada periode Agustus 2021 – Agustus 2022. Pada Agustus 2022 – Agustus 2023 turun 0,61 persen poin,” ujarnya yang dikutip dari Antara.

Khofifah menandaskan, secara year-on-year, Jatim berhasil menurunkan TPT lebih banyak dari pada rata-rata nasional. Tercatat TPT nasional pada Agustus 2023 sebesar 5,32 persen dan hanya turun 0,54 persen poin dibanding Agustus 2022.

Bagi Khofifah, penurunan angka TPT menjadi salah satu pertanda perekonomian Jatim terus membaik.

Mantan Menteri Sosial itu menyatakan telah melalui sejumlah upaya demi penurunan TPT di Jatim dan masih banyak ruang untuk perbaikan yang diharapkan dapat dilakukan pada tahun 2024.

“Penurunan TPT ini akan selalu menjadi resolusi tahunan kami di pemerintahan. Target untuk 2024 tentu penurunan angka TPT yang lebih signifikan lagi. InsyaAllah bisa terwujud,” katanya.

Di antaranya Pemprov Jatim akan melanjutkan gelaran Bursa Kerja atau Job Fair yang telah rutin digelar setiap tahun.

Selain itu memberi pembekalan angkatan kerja dengan pelatihan berbasis kompetensi di berbagai bidang yang disediakan secara gratis pada 16 Unit Pelayanan Terpadu Balai Pelatihan Kerja (UPT BLK) se-Jatim.

Disediakan pula pelatihan dan sertifikasi kompetensi calon pekerja migran Indonesia. Ada juga pelatihan Millenial Job Center (MJC) bagi freelancer.

“Selain itu, kami juga berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung untuk berbagai profesi. Termasuk kenaikan upah buruh yang meski sedikit tetap mengalami kenaikan,” ucap Khofifah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya