SOLOPOS.COM - Belasan peternak ayam petelur di Kabupaten Magetan menggelar aksi demo di Pendopo Surya Graha Magetan, Rabu (17/1/2024). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, MAGETAN — Belasan peternak ayam petelur di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menggelar aksi unjuk rasa di Pendopo Surya Graha Magetan, Rabu (17/1/2024). Mereka mengeluh terkait sulitnya mendapatkan jagung impor sebagai bahan pakan utama ternaknya.

Selain mengeluhkan sulitnya mendapatkan jagung impor, para peternak ayam menuntut agar pemerintah dapat menstabilkan harga pakan serta harga telur. Pasalnya kondisi sekarang harga pakan tinggi sementara harga jual telur turun.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Setelah beberapa saat menyampaikan orasi di depan Pendopo Surya Graha, perwakilan peserta aksi diterima masuk ke dalam kantor oleh Pj. Bupati Magetan, Hergunadi, untuk dilakukan audensi bersama Dinas Peternakan Perikanan setempat.

Koordinator peternak, Nur Muhammad Ali, mengatakan para peternak ayam mendatangi Pendopo Surya Graha Magetan bertujuan untuk menuntut pemerintah agar mengusut kelangkaan pakan ayam berupa jagung dan konsentrat impor yang saat ini sulit didapatkan para peternak.

“Jagung lokal dari para petani sekarang susahnya minta ampun, kalau pun ada harganya mahal, sudah tidak mampu terbeli lagi,” kata Ali, Rabu.

Dampaknya, peternak ayam petelur di Kabupaten Magetan kebingungan mendapatkan jagung sebagai pakan utama ternak. Kondisi ini mengakibatkan produksi telur juga mengalami penurunan. Ali menambahkan, menurutnya jagung impor tersebut hanya dijual ke kalangan tertentu dan tidak sampai kepada para peternak.

“Jadi hanya kalangan tertentu yang dapat kuota jagung impor itu, tidak sampai ke semua peternak. Bahkan informasinya ada yang hanya sampai ke pedagang jagung,” tambahnya.

Dikatakan Ali, saat ini harga jagung lokal sudah dikisaran Rp8.700 sampai Rp9.000 per kilogram. Karena sulitnya mendapatkan pakan dan produksi telur anjlok, peternak ayam petelur di Magetan mengaku rugi karena Harga Pokok Produksi (HPP) dan harga jual telur yang tidak sesuai.

”Per hari ini harga telur Rp23.000 [per kilogram] di tingkat peternak, sementara biaya produk HPP-nya kisaran Rp28.000 sampai Rp29.000,” tandasnya.

Penjabat (Pj) Bupati Magetan Hergunadi memastikan akan mengambil langkah serius untuk memastikan peternak-peternak di Magetan mendapatkan pasokan jagung impor untuk pakan ayam.

”Ini tadi sudah kita minta data pendukung, akan kita urusi kalau perlu kita ke Jakarta, kita konsultasikan kesana supaya lebih cepat keluarnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya