SOLOPOS.COM - Gunung Semeru sebelum erupsi terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur pada pengamatan periode 19 Desember 2023 pukul 00.00-06.00 WIB (ANTARA/HO-PVMBG)

Solopos.com, LUMAJANG — Gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru, kembali mengalami erupsi pada Selasa (19/12/2023). Selama erupsi, tercatat mengalami 19 kali gempa erupsi dengan amplitudo 18-22 mm.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Yudi Cahyono, mengatakan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu statusnya masih siaga atau level III. Sehingga masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak gunung.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Erupsinya skala kecil dan sejauh ini tidak ada dampaknya. Tidak ada laporan terjadi hujan abu vulkanik atau lainnya,” kata dia.

Yudi menyampaikan di luar jarak itu, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi mengalami perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

“Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu [pijar],” kata dia yang dikutip dari Antara.

Yudi mengimbau masyarakat juga diharapkan mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” katanya.

Sementara petugas pos pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh dalam laporan tertulisnya menyebutkan bahwa aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami gempa letusan dan guguran pada periode 19 Desember 2023 pukul 06.00-12.00 WIB.

Pada pengamatan kegempaan tercatat sebanyak 19 kali gempa erupsi dengan amplitudo 18-22 mm dan lama gempa 85-110 detik, kemudian terjadi 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 6-8 mm dengan lama gempa 66-152 detik.

Untuk pengamatan secara visual, Gunung Semeru tertutup Kabut 0-II, asap kawah tidak teramati dan cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat daya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya