SOLOPOS.COM - Kondisi Gunung Lawu yang ludes terbakar akibat kebakaran hutan yang melanda. (Solopos.com/Yoga Adhitama).

Solopos.com, NGAWI — Satreskrim Polres Ngawi telah memeriksa belasan orang saksi terkait peristiwa kebakaran hutan dan lahan Gunung Lawu yang terjadi beberapa waktu lalu. Dari belasan orang yang diperiksa, salah satu di antaranya merupakan kepala desa.

Kapolres Ngawi, AKBP Argo Wiyono, mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan sementara serta pola terjadinya kebakaran itu, polisi menduga kuat ada unsur kesengajaan untuk membakar hutan di lereng Gunung Lawu tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Dari sebaran titik api, polanya, kemungkinan ada unsur kesengajaan,” ujar AKBP Argo, Selasa (17/10/2023).

Meski demikian, hingga saat ini pihak penyidik terus melakukan pendalaman dan pemeriksaan sejumlah saksi untuk mengusut penyebab pasti kebakaran hutan di wilayah Gunung Lawu. Sejauh ini ada belasan orang yang telah diperiksa terkait kebakaran ini.

“Total saksi yang diperiksa sudah ada belasan orang. Termasuk kepala desa juga,” paparnya.

Selain melakukan olah TKP, pihaknya juga telah mengambil uji sampel untuk dikirim ke Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur. Selain itu, pihaknya terus berkomunikasi dengan Perhutani untuk mencari bukti yang dapat menguatkan.

“Uji sampel kebakaran sudah kami kirim ke Labfor Polda Jatim, kita tunggu hasilnya,” jelasnya.

AKBP Argo menambahkan hingga saat ini pihaknya belum menemui kendala yang berarti untuk melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Kendati demikian, lokasi yang jauh dari keramain dan tidak adanya saksi serta alat bukti dinilai akan menjadi penghambat untuk mengungkap pelaku pembakaran hutan tersebut.

“Kendalanya tidak ada, cuma memang kondisinya di hutan, tidak ada CCTV dan jauh dari keramaian. Butuh pendalaman yang lebih agar dapat menentukan bukti-bukti yang menguatkan,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Operasi Satgas Penanggulangan Karhutla BKPH Lawu Utara Letkol ARM Didik Kurniawan mengatakan hingga Selasa (17/10/2023) api yang menghanguskan sebagian besar hutan lindung di lereng Gunung Lawu ini belum juga padam. Lokasinya yang curam, serta telah diberhentikannya operasi pemadaman melalui helikopter water bombing dinilai jadi penghambat pemadaman.

“Pantauan tim yang ada di atas ada dua titik di Sine, lokasinya di tebing yang sulit dijangkau. Kami maksimalkan membuat ilaran sekat bakar,” katanya kepada Solopos.com, Selasa.

Petugas gabungan juga terus melakukan operasi pemantauan untuk mengantisipasi api semakin meluas. Sementara pihak Satgas Penanggunglangan Karhutla Gunung Lawu serta Perhutani juga terus melakukan pemetaan luas hutan dan lahan yang terbakar.

“Luas yang terbakar di wilayah Ngawi terkonfirmasi 1.300-1.400 hektare. Saat ini kita fokuskan pemetaan dengan perhutani menggunakan drone,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya