SOLOPOS.COM - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat diwawancarai sejumlah wartawan di Bakorwil Jember, Minggu (5/11/2023). (ANTARA/HO-Diskominfo Jember)

Solopos.com, MADIUNGubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan penghargaan ketahanan pangan bidang pemanfaatan pangan kepada Wali Kota Madiun, Maidi. Penghargaan tersebut diserahkan di Jatim Expo Surabaya saat peringatan ke-43 Hari Pangan Sedunia Provinsi Jawa Timur, Rabu (15/11/2023).

Capaian tersebut telah menambah sejumlah penghargaan yang telah diraih Kota Madiun. Hingga saat ini, setidaknya sudah tercatat sebanyak 315 penghargaan sepanjang era kepemimpinan Wali Kota Maidi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Ini penghargaan kita bersama. Tanpa kerja keras kita, hasil terbaik akan sulit kita dapatkan. Kota kita memang tidak banyak memiliki sumber daya alam. Tetapi bagaimana kita mengoptimalkan alam yang sedikit ini agar bisa maksimal. Alhamdulillah, hari ini kita berhasil mendapatkan penghargaan terkait itu,” kata Wali Kota Maidi, seperti dikutip dari Antara, Kamis (16/11/2023).

Wali Kota Maidi mengatakan penghargaan tersebut diraih menyusul adanya sejumlah kebijakan di bidang pemanfaatan pangan. Hal itu seperti Program Save Generation Save Earth, Warung Setop Stunting, dan Warung Tekan Inflasi. Ketiga program tersebut dinilai sebagai bentuk kepedulian terhadap ketahanan pangan.

Save Generation Save Earth merupakan kebijakan terkait keharusan bagi pasangan orang tua yang baru saja dikaruniai keturunan untuk menanam pohon. Program itu dijalankan sejak awal 2023 dengan tagline merawat bumi menjaga generasi.

Dengan program itu, tiap ada kelahiran, pasangan orang tua wajib menanam minimal lima pohon. Kebijakan itu juga sekaligus sebagai wujud investasi untuk biaya pendidikan sang anak di masa mendatang. Sebab, hasil dari pohon tersebut bisa dipanen untuk membantu biaya sekolah.

Selanjutnya, terkait Program Warung Setop Stunting (WSS). Pemkot Madiun setidaknya mengalokasikan anggaran sampai Rp5,4 miliar untuk menekan stunting melalui WSS tersebut.

Bantuan diberikan kepada anak stunting dan ibu hamil. Setiap pekan, sasaran mendapatkan voucher senilai Rp374.000 untuk anak stunting dan Rp386.000 untuk ibu hamil.

Voucher tersebut bisa ditukarkan melalui WSS untuk mendapatkan bahan makanan dengan jenis yang sudah ditentukan. Mulai beras, sayur, minyak, telur, daging, ikan, dan lain sebagainya. Selain itu, baik balita dan ibu hamil juga akan mendapatkan voucher makanan siap saji senilai Rp36.000.

Terakhir, Warung Tekan Inflasi (Wartek) merupakan Program Sembako Murah bagi keluarga tidak mampu. Pemerintah Kota Madiun memberikan subsidi sehingga masyarakat bisa mendapatkan beras, minyak, gula, dan lainnya dengan harga yang lebih murah dari harga pasar.

Kebijakan itu bukan hanya untuk menekan laju inflasi. Tetapi juga dinilai bisa mewujudkan ketahanan pangan.

“Ketahanan pangan itu bukan hanya urusan bahan pangan yang cukup. Tetapi juga harus terjangkau dan masyarakat mudah mendapatkannya. Pemerintah harus hadir agar bagaimana masyarakat mudah dan murah dalam mendapatkan bahan makanan,” katanya.

Sumber: Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya