SOLOPOS.COM - Kondisi tanaman jagung di Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi yang diserang hama tikus. (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengaku bingung menerapkan strategi memberantas hama tikus yang menyerang padi dan jagung milik petani di lereng Gunung Lawu tepatnya di Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal.

Banyaknya lubang serta bebatuan yang ada di sekitar lahan pertanian dinilai menjadi tempat yang tepat untuk berkembang biak hewan pengerat tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Apalagi letak geografis area persawahan di Kecamatan Kendal berupa terasiring dan dekat dengan hutan yang dinilai dapat menjadi habitat alami hewan yang aktif pada malam hari ini.

“Kalau di Kecamatan Kendal itu, selain dekat dengan hutan juga banyak lubang yang tidak jelas arahnya,” kata Kasi Produksi Tanaman Pangan DKPP Ngawi Hasan Zunairi, Senin (25/9/2023).

Hasan mengaku pihaknya hingga saat ini masih mencari solusi untuk menangani mewabahnya hama tikus tersebut. Sebab, dengan metode gropyokan dinilai masih kurang efektif.

“Gropyokan juga tidak bisa karena banyak lubang, berbeda dengan area persawahan yang ada di dataran rendah,”ujarnya.

Hasan menambahkan Upaya memberantas hama tikus yang paling memungkinkan dengan pemberian racun dan jebakan. Namun, kelemahannya jika menggunakan obat, hama ini hanya sekali makan. Seterusnya tidak dimakan lagi.

“Kelemahannya, jika menggunakn obat tikus hanya sekali makan, mungkin menggunakan jebakan bisa dicoba, jadi efektifnya gimana kami juga masih kebingungan,” tandasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, hama tikus ini sudah menyerang lahan pertanian warga di Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, semenjak dua tahun terakhir.

Organisme pengganggu tanaman (OPT) ini mulai menyerang tanaman petani sejak masa pembuahan. Akibatnya, tanaman tidak mampu berbuah secara maksimal. Bahkan, tanaman akan membusuk.

Akibatnya, ratusan tanaman padi dan jagung milik petani di daerah tersebut ludes menyisakan batang tanamannya saja. Dan bisa dipastikan para petani mengalami gagal panen serta merugi hingga puluhan juta rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya