SOLOPOS.COM - Davin Ahmad Sofyan, menunjukkan foto rontgen gigi bungsu milik istrinya Nira Pranita Asih, sebelum dicabut hingga mengakibatkan infeksi mulut di Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Rabu (8/5/2024).(Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI – Beberapa hari terakhir tengah hangat diperbincangkan di media sosial TikTok soal kisah seorang wanita di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang harus meregang nyawa seusai mencabut gigi bungsunya di salah satu klinik gigi di Kecamatan Walikukun, Kabupaten Ngawi, Kamis (28/12/2023) lalu.

Dalam unggahan akun Tiktok @davin_a.s07 memperlihatkan kisah pilu yang dialami Davin Ahmad Sofyan, 28, dalam memperjuangkan kesembuhan istrinya, Nira Pranita Asih, 31, warga Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang menderita infeksi di tenggorokan saluran pernapasan hingga ada nanah di bagian paru-parunya usai menjalani operasi pencabutan gigi bungsunya pada akhir Desember 2023.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Keputusan untuk mencabut gigi bungsu itu nampaknya bukan keputusan yang tepat untuk Davin dan keluarga. Pasalnya Nira harus menghembuskan nafas terakhirnya Sabtu (27/4/2024) di Rumah Sakit Dr Oen Solo setelah keluar masuk menjalani perawatan di beberapa rumah sakit.

Saat dikonfirmasi, Davin mengungkapkan beberapa fakta selama mengusahakan pengobatan untuk istrinya itu. Antara lain:

Klinik Gigi Walikukun Ngawi

Kejadian tragis itu bermula saat Davin dan Nira Pranita mendatangi Klinik Gigi Walikukun untuk berkonsultasi tentang pencabutan gigi bungsu milik Nira karena sudah menimbulkan sakit hingga pusing. Pada saat itu, Davin dan Nira  disarankan untuk foto rontgen di Rumah Sakit Sarila Husada Sragen.

“Istri saya memutuskan cabut gigi bungsu pada 28 Desember silam. Sebelumnya mengeluh pusing, kami mencoba konsultasi masalah tersebut ke Klinik Gigi Walikukun,” ujar Davin.

Rumah Sakit Sarila Husada Sragen

Pada hari yang sama Nira mengikuti arahan dari dokter klinik tersebut dan membawa hasil foto rontgennya dibawa ke klinik gigi Walikukun. Pasca dicabut, Davin memeriksakan gigi istrinya itu kembali ke Rumah Sakit Sarila Husada Sragen agar tidak terjadi apa-apa.

“Dari foto rontgen gigi bungsu miring kiri dan terletak paling belakang. Sehingga keputusan dokter cabut gigi bungsu,” lanjut Davin.

Rumah Sakit Panti Waluyo Solo

Setelah dilakukan pencabutan, Nira mengalami pembengkakan di bagian gigi belakang 30 Desember 2023. Dan akhirnya pindah konsultasi ke Rumah Sakit Panti Waluyo Solo.

“Kami lantas konsultasi ke Rumah Sakit Panti Waluyo Solo. Kami periksa selain bengkak,indikasi terjadi radang tenggorokan. Setelah itu rawat jalan, kami tinggal sementara di Solo pada 31 Desember,” paparnya.

Rumah Sakit JIH Solo

Dirasa kurang maksimal dan tidak ada progres perkembangan yang membaik, pada 1 Januari 2024 Nira dipindah periksa ke Rumah Sakit JIH Solo. Hingga pada 1 Januari perkembangan Nira dinilai membaik dan diperbolehkan pulang.

“Hasil pemeriksaan kurang lebih hampir sama ada indikasi radang tenggorokan. Diberi vitamin untuk meringankan dan rawat jalan,” ujarnya.

Klinik Jogorogo

Hingga pada akhirnya, pada tanggal 3 Januari 2024, Nira kembali periksa ke dokter dan dinyatakan infeksi. Sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit dr Oen Solo.

“Akhirnya kami bawa ke Klinik Jogorogo. Bengkak hilang muncul sesak nafas. Terus dirujuk ke Rumah Sakit dr Oen Solo pagi, infeksi menjalar ke pernafasan,” terangnya.

Rumah Sakit dr Oen Solo

Nira divonis operasi thorax karena terdapat infeksi pada bagian paru-paru. Nira divonis operasi thorax awal Februari 2024, pembedahan selaput paru paru bagian kanan, padahal yang infeksi kiri kanan. Setelah operasi dirawat di ICU dua pekan melepas ventilator.

“Berat badan menurun jadi 27 kilogram. Kondisinya drop, kemudian meninggal saat dilakukan pertolongan pada 27 April,” tambah Davin.

Biaya Perawatan Capai Rp500 Juta

Davin menambahkan, dalam rangka mengusahakan kesembuhan untuk istri tercintanya itu, serta untuk biaya keluar masuk rumah sakit dirinya harus merogoh kocek hingga Rp500 juta.



Dinkes Ngawi akan Panggil dan Investigasi Dokter yang Menangani Korban

Atas insiden ini Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi telah memanggil dr SW yang merekomendasikan dan mencabut gigi Nira. Namun hingga kini pihak Dinkes Ngawi belum mendapatkan keterangan lengkap. Pihak Dinkes juga meminta keterangan beberapa dokter yang menangani korban sebelum meninggal dunia.

Diketahui kegiatan cabut gigi dilakukan di klinik pribadi Dokter Gigi SW yang juga merupakan salah satu dokter di RSUD Mantingan.

“Saya sudah melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan, nanti hasilnya akan kita sampaikan jika sudah selesai. Pun kami juga akan memanggil pihak terkait mengenai permasalahan tersebut dan akan kami investigasi,” kata Kadinkes Ngawi Yudono, Kamis (9/5/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya