SOLOPOS.COM - Davin Ahmad Sofyan, menunjukkan foto rontgen gigi bungsu milik istrinya Nira Pranita Asih, sebelum dicabut hingga mengakibatkan infeksi mulut di Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Rabu (8/5/2024).(Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI — Jagat media sosial dihebohkan dengan peristiwa meninggalnya seorang wanita di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim), seusai melakukan perawatan medis cabut gigi bungsu. Video kisah perjuangan wanita asal Ngawi Bernama, Nira Pranita Asih, 31, warga Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, itu viral di media sosial setelah diunggah sang suami, Davin Ahmad Sofyan, 28, melalui akun media sosial TikTok @davin_a.so7.

Dalam video tersebut, Davin menunjukkan kepasrahan karena merasa gagal menyelamatkan sang istri yang mengalami infeksi pada bagian mulut. Hingga akhirnya, sang istri menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) dr Oen Solo, 27 April 2024.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Menurut Davin, istrinya menjalani perawatan intensif setelah mencabutkan gigi bungsu di klinik gigi di Walikun, Ngawi, pada 28 Desember 2023 silam. Berdasarkan hasil foto rontgen, gigi bungsu Nira miring ke kiri dan terletak pada bagian belakang.

Hingga akhirnya, dokter di klinik tersebut memutuskan untuk mencabut gigi bungsu korban. Keputusan dokter itu pun diikuti korban dengan persetujuan sang suami.

“Kami ikuti rekomendasinya [dokter],” ujar Davin saat dijumpai di tempat usahanya, Rabu (8/5/2024).

Setelah gigi bungsu dicabut, kondisi Nira tak kunjung membaik. Nira bahkan mengalami pembengkakan di bagian belakang hingga dirujuk ke RS Panti Waluyo Solo, 30 Desember 2024.

“Kami lantas konsultasi ke Rumah Sakit Panti Waluyo Solo. Kami periksa selain bengkak, indikasi terjadi radang tenggorokan. Setelah itu rawat jalan, kami tinggal sementara di Solo pada 31 Desember,” ungkapnya.

Namun pada 1 Januari 2024, Nira dirujuk ke rumah sakit yang berbeda yakni RS JIH Solo. Hasil diagnosis di RS JIH Solo hampir sama dengan RS Panti Waluyo Solo. Namun, diagnosis dari RS JIH Solo menunjukan perkembangan positif hingga korban diizinkan pulang ke Ngawi pada 1 Januari.

“Hasilnya sama ada indikasi radang tenggorokan. Diberi vitamin untuk meringankan dan rawat jalan. Jadi fokus minum obat RS JIH Solo,” kata Davin.

Infeksi Paru-paru

Akan tetapi pada 3 Januari, kondisi Nira memburuk. Ia pun kembali diperiksa dokter dan dinyatakan mengalami infeksi tenggorokan saluran pernafasan hingga muncul nanah di bagian paru-paru.

Atas kejadian itu, Davin pun akan menuntut dokter yang merekomendasikan untuk mencabut gigi bungsu istrinya. Davin juga mengaku telah mengeluarkan biaya pengobatan hingga Rp500 juta.

“Dokter gigi yang merekomendasikan cabut gigi tidak merespons. Tidak ada niat menengok dan menanyakan kondisi istri saya,” ujarnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi pun telah menanggapi kasus ini. Dinkes Ngawi bahkan telah meminta keterangan drg SW, dokter gigi yang mencabut gigi bungsu korban.

Meski demikian, hingga kini Dinkes Ngawi belum mendapat keterangan pasti penyebab kematian korban.

“Kami sudah melakukan klarifikasi ke yang bersangkutan [drg SW]. Nanti hasilnya akan kami sampaikan setelah selesai. Kami juga akan memanggil pihak-pihak terkait mengenai permasalahan ini dan melakukan investigasi,” terang Kepala Dinkes Ngawi, Yudono, Kamis (9/5/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya