SOLOPOS.COM - Petugas medis dialog dengan pasien yang dirawat diduga alami keracunan di Jombang, Jawa Timur, Senin (18/9/2023). (FOTOANTARA/ HO-warga)

Solopos.com, JOMBANG — Puluhan warga Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diduga mengalami keracunan makanan usai mengonsumsi berkat yang diterima saat acara pengajian di rumah warga. Mereka mengalami gejala mual dan muntal setelah memakan makanan itu.

Kepala Puskesmas Cukir, Rokhmah Mualidina, mengatakan di puskesmas ini terdapat 30 orang pasien yang sakit dengan gejala mirip seperti mual, pusing, hingga diare. Mereka datang sejak Jumat (15/9/2023) malam.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Ada 30 pasien yang datang sejak Jumat [15/9/2023] malam. Yang lainnya Sabtu [16/9/2023] pagi. Dari 30 pasien tersebut, 12 orang dilakukan rawat inap dan sisanya rawat jalan,” katanya di Jombang, Senin (18/9/2023).

Dia menyampaikan kondisi para pasien saat datang ke puskemas beragam. Ada yang sakit dengan gejala ringan, tetapi juga ada yang datang dalam kondisi diare berat hingga dehidrasi.

Pasien yang mengalami gejala ringan, mereka diperbolehkan pulang. Sedangkan pasien yang mengalami gejala berat dilakukan rawat inap.

Menurut dia, dari 12 pasien yang dilakukan rawat inap di puskesmas ini, kondisinya sudah membaik. Petugas medis masih mengevaluasi kondisi kesehatan mereka sebelum diperbolehkan pulang.

“Kebetulan saya sudah visit dan dari 12 orang pasien tersebut 11 orang sudah dibolehkan pulang. Yang masih rawat inap karena diare saja,” ujarnya yang dikutip dari Antara.

Rokhmah menjelaskan tim medis juga sudah mengambil sampel dari makanan yang diduga menjadi penyebab warga sakit tersebut. Sampel makanan tersebut dilakukan uji laboratorium di Surabaya. Uji laboratorium ini penting untuk memastikan kandungan di makanan itu sehingga memicu terjadinya sakit warga.

Sementara itu, Mustakim, salah satu warga yang masih dirawat mengatakan dirinya dengan warga lainnya awalnya ikut pengajian di rumah tetangga pada Jumat malam. Ada 60 orang di pengajian tersebut. Setelah selesai, tuan rumah juga menyediakan berkat bagi para warga yang datang.

Kemudian, berkat yang dibawa pulang itu dimakan di rumah. Ia mencicipi siomai, tetapi saat itu rasanya pahit sehingga dibuang.

“Yang agak aneh siomai. Setelah makan rasanya agak pahit, jadi dibuang. Saya juga makan telur dan kentang,” katanya.

Dirinya mengaku merasa tidak enak badan setelah makan itu. Pada Jumat malam ia sudah bolak balik dari toilet. Kondisinya semakin memburuk pada Sabtu, sehingga ia dibawa ke puskesmas.

Warga yang mengalami sakit seperti dirinya ternyata juga banyak. Selain dirawat di puskesmas ada juga yang dirawat di rumah sakit swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya