SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas mengevakuasi seorang korban yang meninggal akibat tertimbun material longsor di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (4/6/2024). Tanah longsor yang terjadi di area penambangan pasir tersebut menyebabkan satu orang orang meninggal dunia dan tiga lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/tom.

Solopos.com, LUMAJANG – Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap tiga penambang pasir yang tertimbun longsor di Desa/Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Terkait insiden tersebut, Pemkab Lumajang akan memperketat regulasi tata Kelola pertambangan pasir.

“Kami menyayangkan kejadian longsor yang terjadi di Dusun Supit, Desa Pronojiwo, dan berharap agar musibah itu menjadi pembelajaran untuk perbaikan tata kelola pertambangan pasir,” kata Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni dalam keterangan, Rabu (5/6/2024).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ia mengatakan perlu diskusi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk instansi pemerintah yang mengatur regulasi dan perizinan, serta himpunan penambang dan warga pekerja tambang pasir guna memperbaiki tata kelola dari hulu ke hilir.

“Termasuk perhatian pemilik tambang kepada pekerja tambang, seperti apakah ada asuransi. Jika ada asuransi, maka jika terjadi sesuatu, keluarga yang ditinggalkan bisa mendapatkan jaminan untuk melanjutkan hidupnya,” tuturnya seperti ditulis Antara.

Penjabat Bupati Lumajang yang biasa dipanggil Yuyun itu menyoroti pentingnya pengawasan dan regulasi yang ketat dalam aktivitas penambangan untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang.

“Oleh karena itu, pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan para pekerja tambang melalui perbaikan tata kelola dan koordinasi yang lebih baik antara semua pihak terkait,” katanya.

Dia menjelaskan dengan langkah-langkah yang tepat diharapkan insiden tragis yang menewaskan pekerja tambang tersebut dapat dihindari dan keselamatan serta kesejahteraan masyarakat dapat lebih terjamin.

“Penambangan pasir di sepanjang daerah aliran sungai [DAS] Semeru memang memiliki risiko tinggi terhadap bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu, sehingga perlu memberikan asuransi kepada para pekerja tambang,” ujarnya.

Sebuah tebing sungai di aliran lahar Gunung Semeru yang berada di Dusun Supit, Desa/Kecamatan Pronojiwo longsor pada bagian sisi timur, sehingga material longsoran mengarah ke barat yang menimpa para pekerja tambang pasir lokal di dusun setempat pada Selasa (4/6/2024).

Ada lima penambang yang berada di lokasi tersebut, namun satu penambang berhasil selamat dari reruntuhan tanah longsor dan empat penambang lainnya tertimbun longsor setinggi 15-20 meter.

Empat korban yang tertimbun longsor yakni Junaedi (26) warga Kabupaten Malang, Dwi (35) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, Kusnadi (40) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, Rohim warga Desa Sidomulyo-Kecamatan Pronojiwo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya