SOLOPOS.COM - Model mengenakan kostum yang terbuat dari sampah plastik di TPA Kaliabu, Kabupaten Madiun untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Selasa (4/6/2024). (Istimewa)

Solopos.com, MADIUN – Ada beragam cara untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni. Salah satunya yang dilakukan pelajar dari SMK Bisnis Management PGRI (Bimari) Wonoasri, Kabupaten Madiun yang berkolaborasi dengan kelompok kreatif Kongan Kooperatif.

Mereka melakukan kampanye untuk peduli lingkungan dengan acara Hunting Foto Bareng di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kaliabu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (4/6/2024).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dalam kegiatan unik ini, para penghobi fotografi di Madiun membidik seorang siswi yang mengenakan kostum dari bahan daur ulang sampah plastik karya dari pelajar jurusan Tata Kecantikan SMK Bimari.

Kostum yang dikenakan model dalam acara tersebut diberi nama The Lord of Syamatara. Kostum ini terinspirasi dari dewi kebebasan dan pencerahan, Syamatara. Makna filosofis dari kostum tersebut untuk mendorong pencerahan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah plastik yang bijak dan berkelanjutan.

Direktur Program Kongan Kooperatif, Gizza Ardhana Megantara, mengatakan sebelum melakukan kegiatan ini, pihaknya menyelenggarakan workshop pengolahan bahan daur ulang. Kemudian para siswa dari SMK Bimari mengolah bahan daur ulang menjadi karya berupa kostum unik.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan kostum ini, kata dia, berupa plastik bekas jas hujan. Kemudian ornamen yang ada di kostum tersebut menggunakan lem tembak yang dibentuk menjadi ukiran.

“Untuk bagian di Pundak itu menggunakan kawat yang dilapisi koran kemudian ditutup dengan plastik hitam. Sedangkan bagian dalam kostum kita pakai furing kain yang nyaman dengan kulit. Untuk warna, kita menggunakan cat semprot,” jelas dia.

Gizza menyampaikan acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kepedulian lingkungan.

“Ini menjadi upaya kita dalam mengajak masyarakat untuk selalu melakukan refleksi diri terhadap apa yang kitab uang dan dampaknya terhadap kehidupan,” ungkapnya.

Kepala SMK Bimari, Galuh Nurhita, mengatakan kegiatan kolaboratif ini merupakan bentuk improvisasi sekolah dalam merespons perilaku manusia yang kurang bijak dalam membuang sampah. Melalui daur ulang sampah plastik menjadi produk kostum fashion yang menarik, pihaknya mencoba mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.

“Kami sebelumnya menyelenggarakan workshop dan kemudian dilanjutkan dengan sesi hunting foto bersama beberapa fotografer yang antusias mengabadikan momen kreatif dan edukatif ini,” jelas dia.

Galuh berharap kolaborasi ini bisa menghasilkan dampak besar bagi lingkungan. Selain itu, masyarakat lebih kreatif dalam mengelola sampah, khususnya sampah plastik, demi bumi yang lebih bersih dan sehat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya