SOLOPOS.COM - Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPKBPP dan PA) Kabupaten Magetan, Jumat (15/3/2024).(Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, MAGETAN – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPP dan PA) Kabupaten Magetan mendampingi siswi salah satu SMK yang menjadi korban pelecehan seksual oleh teman-temannya. Pemkab mendorong kepada keluarga korban untuk melaporkan kasus itu ke kepolisian.

Kepala DPPKBP dan PA Kabupaten Magetan, Miftahudin, mengatakan pihaknya bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Magetan telah menemui korban untuk dimintai keterangan serta melakukan pendampingan. Pihak kepolisian masih belum bisa memproses kasus tersebut karena belum ada laporan dari pihak korban.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami bersama tim dari PPA Polres sudah mendatangi rumah korban untuk memintai keterangan. Karena kasus ini teegolong delik aduan maka PPA Polres juga menunggu pelaporan,” katanya, Jumat (15/3/2024).

Untuk itu, Dinas PPKBPP dan PA Magetan telah membentuk tim untuk mendampingi korban anak. Selain itu, pihaknya mendorong pihak keluarga untuk melakukan pelaporan agar kasus tersebut terang di mata hukum.

“Kalau dari dinas sudah membuat tim dan besok akan turun memberi edukasi dan mendorong pihak keluarga untuk melaporkan dugaan pelecehan seksual tersebut,” jelas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswi kelas XI salah satu SMK di Magetan menjadi korban pelecehan seksual. Korban ditemukan warga Desa Baleasri, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, dalam kondisi menangis di area embung desa setempat. Kepada warga korban mengaku mendapat perlakuan tidak senonoh dari tiga orang laki-laki yang merupakan temannya.

Dari pengakuan korban berinisial AN, awalnya dia diajak tiga pelaku yakni F, J, dan R untuk bermalam mingguan di Alun-alun Magetan. Namun sesampainya di lokasi, korban dipaksa untuk menenggak minuman keras oleh ketiga pelaku.

Seusai pesta miras, korban lantas dibawa ke Embung Baleasri oleh salah seorang pelaku diduga akan diperkosa. Karena korban terus melawan dan memberontak akhirnya pelaku kabur meninggalkan korban sendirian di area embung.

Mendengar teriakan korban, warga yang rumahnya dekat dengan lokasi itu lantas mengecek lokasi dan ditemukan korban AN tengah berjalan sembari menangis. Warga pun akhirnya mengantarkan korban ke rumahnya.

“Anak saya mengaku mau diperkosa. Namun belum sempat karena dia melawan dan menangis,” kata S ayah korban kepada Solopos.com, Rabu (13/3/2024).

Terkait kasus tersebut, orang tua korban enggan melaporkannya ke kepolisian. Alasannya, kasus tersebut telah didamaikan perangkat desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya