SOLOPOS.COM - Pantauan kebakaran hutan dan lahan Gunung Lawu dari Kelurahan Plaosan, Kecamatan Plaosan, Magetan, Rabu (18/10/2023). (Istimewa)

Solopos.com, MAGETAN — Setelah sempat padam, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu wilayah Kabupaten Magetan kembali membesar. Pemadaman api di Gunung Lawu itu membutuhkan bantuan helikopter water bombing.

Komandan Satgas Karhutla Gunung Lawu Kabupaten Magetan, Letkol Inf Dani Indrajaya, mengatakan pihaknya membutuhkan dukungan helikopter water bombing untuk pemadaman api di petak 73 RPH Sarangan dan RPH Bedagung yang masuk Desa Getasanyar dan Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Jawa Timur dan BNPB terkait permintaan dukungan helikopter water bombing.

“Kami meminta helikopter water bombing, yang menurunkan air menggunakan heli. Kami masih berkoordinasi dengan kru heli,” ujarnya ketika ditemui di Posko Karhutla, Kantor Kelurahan Sarangan, Rabu (18/10/2023).

Langkah tersebut diambil lantaran terdapat banyak titik api serta medannya terlalu terjal. Meski demikian, petugas gabungan berupaya semaksimal mungkin memadamkan api melalui jalur darat.

Hingga Rabu siang terpantau titik terlihat menyebar di Petak 73. Dirinya berharap api tidak melebar keluar dari petak 73.

Petugas gabungan juga terus membuat ilaran atau sekat bakar hingga 13.000 meter, mulai dari Desa Ngiliran, Singolangu hingga Cemorosewu.

Selain itu, di Cemorosewu terdapat pipa jalur air. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk melakukan pembasahan lahan agar api tidak menyebar.

“Cemorosewu ada pipa yang bisa kami manfaatkan untuk membasahi daerah sekitar. Sehingga api tidak akan menjalar,” jelasnya.

Sementara, untuk luasan lahan yang terbakar kali ini pihak Satgas ataupun Perhutani belum bisa memetakan. Hal ini karena api masih terus meluas dan mengarah ke arah utara dan bawah.

“Untuk luasan lahan yang terbakar masih di kalkulasi. Nanti akan kami informasi lebih lanjut. Jangan sampai api membakar hutan pinus,” kata Dani.

Sebelumnya karena dinilai kebakaran sudah mulai padam, posko induk penanganan Karhutla Gunung Lawu di Desa Ngiliran ditutup, Senin (16/10/2023). Namun sehari setelah ditutup muncul asap tebal dari petak 73. Bahkan terlihat jelas dari tempat wisata Telaga Sarangan.

Api muncul diduga masih ada bara api yang kembali menyala akibat terkena hembusan angin kencang. Diketahui di petak 73 itu lokasinya sulit untuk dijangkau karena dikelilingi tebing dan jurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya