SOLOPOS.COM - Panorama kawah di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (4/5/2023). TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/tom.

Solopos.com, SURABAYA — Setelah melalui jalan yang panjang dan terjal, akhirnya Kawasan Ijen yang ada di Jawa Timur berhasil dikukuhkan sebagai Unesco Global Geopark.

Pengukuhan Ijen sebagai Unesco Global  Geopark ini melalui konferensi internasional di Marrakech, Maroko, pada 9 September 2023. Penyerahan sertifikat Geopark Ijen sebagai Global Geopark Network Institutional Member periode 2023-2026 itu diterima Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Hudiono.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli dan menjaga kelestarian alam di Ijen. Capaian ini buah kerja keras mereka semua,” kata Gubernur Khofifah melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Senin (11/9/2023).

Menurutnya, dengan dikukuhkan kawasan Ijen sebagai Unesco Global Geopark akan semakin membawa kekayaan alam Jatim mendunia.

“Kami optimistis dengan pengukuhan ini wisatawan dari berbagai penjuru dunia akan berbondong-bondong datang ke Ijen,” ujar Khofifah yang dikutip dari Antara.

Khofifah mengungkapkan, bagi Jatim, Ijen unesco Global Geopark tidak hanya sekadar tempat wisata, melainkan sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia.

“Terletak di dua wilayah kabupaten di Jatim, yakni Banyuwangi dan Bondowoso, Ijen Unesco Global Geopark memiliki international outstanding value berupa keberadaan Bluefire dan Danau Terasam di dunia,” katanya.

Didukung potensi keindahan sisa letusan Geologi, keberadaan flora dan fauna endemik dan budaya lokal, Ijen Unesco Global Geopark selalu menyerap banyak wisatawan setiap tahun.

Khofifah menjelaskan meski memiliki banyak keunggulan, tidak mudah untuk bisa meloloskan Ijen sebagai Unesco Global Geopark karena ada sejumlah kriteria ketat yang harus dipenuhi dalam nilai budaya dan pengelolaannya.

“Boleh dibilang penetapan Ijen Unesco Global Geopark menempuh perjuangan panjang. Proses pengajuannya kita mulai sejak penyampaian Letter of Intent ke sekretariat Unesco Global Geopark melalui keputusan Komite Nasional Geopark Indonesia pada 30 Juli 2020,” ujarnya.

Gubernur Khofifah telah menerbitkan Keputusan Gubernur Nomor 188/144/KPTS/013/2023 tentang Pengelola Geopark Ijen periode tahun 2023-2024.

Selain itu juga mendorong penetapan Unesco Global Geopark lainnya di Jatim. Di antaranya dengan membentuk Forum Geopark Jatim.

“Ada pula pula Geopark Youth Forum sebagai mitra dari Badan Pengelola Geopark. Tujuannya adalah agar semakin banyak kaum muda yang lebih peduli terhadap lingkungan dan perkembangan perekonomian kreatif di daerah asalnya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya