Solopos.com, MADIUN — Kabupaten Madiun menjadi salah satu venue untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Jawa Timur. Madiun menjadi tuan rumah untuk cabang olahraga paralayang.
Seperti diketahui, Kabupaten Madiun memiliki venue paralayang di Desa Klangon, Kecamatan Saradan.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Lokasi take off bagi para atlet paralayang ini ada di Bukit Watu Bayang. Sebanyak 78 peserta paralayang yang merupkan kontingen dari 18 kota/kabupaten se-Jatim akan berkompetisi di Bukit Watu Bayang.
Porprov VIII Jatim untuk cabang Paralayang di Desa Klangon ini akan berlangsung mulai tanggal 10 hingga 16 September 2023.
Bupati Madiun, Ahmad Dawami, mengatakan penetapan Bukit Watu Bayang sebagai venue Proprov ini sebelumnya telah mendapatkan penilaian dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jawa Timur. Bupati mengaku bersyukur Madiun bisa menjadi salah satu tuan rumah di ajang olahraga bergengsi se-Jatim itu.
Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu menuturkan ini merupakan awal dari pembangunan tempat khusus untuk olahraga paralayang dan nantinya akan dikembangkan menjadi objek wisata.
“Pengembangan tempat ini bertujuan untuk memberikan tempat bagi generasi muda Kabupaten Madiun untuk berlatih paralayang dan memunculkan atlet-atlet baru di bidang ini,” kata dia, Minggu (10/9/2023).
Kepala Desa Klangon, Didik Kuswandi, mengatakan pihaknya mempersiapkan tempat ini menjadi venue Proprov ini selama dua pekan. Meski mendadak, ia mengklaim seluruh persiapan dilakukan secara maksimal.
“Persiapan sekitar dua minggu, yang jelas ini singkat karena tempat ini ditemukan mendadak. Namun, alhamdulillah potensi ini bisa dikerjakan, terutama berkat dukungan dari pemerintah daerah,” ujar dia.
Dalam kesempatan lain, Ketua Umum FASI Jawa Timur, Marsekal Pertama TNI Fairlyanto, mengatakan venue paralayang di Desa Klangon tersebut sudah layak dijadikan sebagai lokasi untuk cabor paralayang pada Porprov Jatim tahun ini.
“Klangon ini akan menjadi venue Proprov cabang olahraga paralayang. Tempat ini sudah standar dan layak dijadikan tempat kejuaraan,” kata dia Minggu (27/8/2023).
Dia menuturkan tidak semua gunung dan bukti bisa digunakan untuk lokasi paralayang. Sedangkan Klangon sendiri memiliki tekstur tanag kering. Meski hanya 100 meter, tetapi bisa terbang sampai 300 meter.
“Klangon memiliki bukit yang luar biasa, anginnya pas, tempat landing bagus, memiliki ketinggian 100 meter dengan jarak take off dan landing tidak terlalu lama,” jelasnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
