Solopos.com, SITUBONDO — Kakak-adik asal Desa Curahjeru, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ditangkap polisi karena secara keji menganiayaan seorang kakek-kakek hingga meninggal dunia. Aksi penganiayaan itu dipicu masalah batas tanah.
Kedua pelaku penganiayaan hingga korban meninggal itu bernama Sutiyoso, 43, dan Hasan Basri, 27. Keduanya ditangkap polisi di rumahnya di Desa Curahjeru pada Senin (21/8/2023) sore atau 13 jam setelah polisi menerima laporan kasus tersebut.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Momon Suwito Pratomo, mengatakan korban penganiayaan itu bernama Kaji Madun, 76, warga Desa Kayu Putih, Kecamatan Panji. Korban meninggal dunia saat masih menjalani pemeriksaan penyidik dari kepolisian.
“Kedua pelaku ini ditangkap saat berusaha kabur setelah mendapatkan informasi Kaji Madun meninggal dunia,” kata dia yang dikutip dari Antara.
Selain menangkap kedua pelaku, polisi juga mengamankan dua unit sepeda motor milik pelaku serta barang bukti berupa pipa paralon yang digunakan untuk menganiaya korban hingga meninggal.
Kejadian penganiayaan yang berujuang meninggalnya kakek 76 tahun itu terjadi pada Minggu (20/8/2023) di rumah korban. Kedua pelaku mendatangi rumah korban dan menganiaya karena dipicu sengketa batas tanah milik keponakan korban dengan adik dua pelaku.
Namun, tiba-tiba dua terduga pelaku mendatangi korban di rumahnya dan keduanya langsung memukul korban dengan menggunakan benda tumpul sehingga mengakibatkan korban tersungkur.
Kakek 76 tahun itu mengalami luka lebam di kepala dan sempat dirawat di ruang ICU RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo dan meninggal dunia sekitar pukul 11.30 WIB.
Kedua pelaku ini akan dijerat dengan Pasal 170 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
