Warga Madiun Sukarela Membongkar Tugu Pesilat, Kapolres: yang Lain Masih Proses

Solopos.com, MADIUN — Warga Desa Babadan Lor, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, secara sukarela membongkar tugu perguruan pencak silat yang ada di kampung mereka, Senin (21/8/2023). Pembongkaran itu dilakukan untuk mengikis perseturuan antar perguruan silat yang kerap terjadi karena dipicu tugu.

Kapolres Madiun, AKBP Anton Prasetyo, menyampaikan apresiasi kepada warga Desa Babadan Lor yang secara sukarela membongkar tugu perguruan silat tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dia menyampaikan pembongkaran tersebut merupakan bentuk kesadaran dan kepatuhan masyarakat imbauan Nomor 300/5984/209.5/2023 terkait Penertiban atau Pembongkaran Tugu Perguruan Silat di Daerah yang telah dikeluarkan Bakesbangpol Jatim dan Perda Kabupaten Madiun No. 4/2017 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

“Alhamdulillah sudah dua tugu [pesilat] di fasilitas umum yang sudah ditertibkan warga Babadan Lor, Balerejo. Kami apresiasi atas dibongkarnya tugu silat ini dengan kesadaran dan kerelaan para warga perguruan silat,” kata dia.

Anton berharap langkah pembongkaran tugu pesilat ini juga bisa diikuti oleh pengurus perguruan pencak silat lain di wilayah Madiun. Menurut dia, langkah ini semata-mata hanya untuk terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat.

Pembongkaran tugu pesilat ini juga disaksikan oleh unsur TNI, pemerintah Desa Babadan Lor, dan warga perguruan silat.

“Hari ini tugu silat di Desa Babadan Lor sudah dibongkar sendiri oleh warga. Sedangkan yang lain masih proses. Kami harapkan mereka tergerak untuk ikut membongkar secara sukarela,” kata Anton.

Di Kabupaten Madiun sendiri ada sebanyak 637 tugu pesilat yang tersebar di seluruh kecamatan. Dari jumlah itu, hanya 57 tugu pesilat yang dibangun di tanah milik warga. Sedangkan sebanyak 580 tugu pesilat dibangun di tanah aset pemerintah.