SOLOPOS.COM - ondisi Gunung Lawu terpantau dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Rabu (11/10/2023). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, MAGETAN — Data jumlah lahan yang terdampak kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu untuk wilayah Kabupaten Ngawi terjadi perbedaan antara Pemkab Ngawi dengan Perhutani KPH Lawu Ds. Pemkab Ngawi menyebut lahan di Gunung Lawu yang terbakar mencapai 2.000 hektare, sedangkan menurut KPH Lawu Ds lahan yang terbakar hanya sekitar 1.304 hektare.

Hingga hari ke-12 ini, Rabu (11/10/2023), kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu belum padam.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Administratur KPH Lawu Ds, Agus Ahmad Fadholi, mengatakan pihaknya masih terus melakukan pendataan mengenai luasan hutan yang terbakar. Luas kebakaran hutan dan lahan Gunung Lawu di Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi mencapai 2.004,63 hektare. Luasan itu masih ada kemungkinan masih meluas. Pasalnya saat ini masih ada titik api di wilayah Magetan.

“Luas kebakaran Gunung Lawu sampai hari ini terlaporkan 2.004,63 hekatare, Kabupaten Magetan 700,5 hektare, Kabupaten Ngawi 1.304,13 hektare,” kata Agus, Rabu.

Data tersebut berbeda dengan laporan yang diterima oleh Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko. Pria yang akrab disapa Antok tersebut mengatakan, kerusakan imbas karhutla Gunung Lawu di wilayah Ngawi diperkirakan mencapai 2.000 hektare hingga Senin (9/10/2023).

“Luasan terbakar mencapai 2.000 hektare, itu tersebar di empat kecamatan yakni Kendal, Jogorogo, Ngrambe, dan Sine,” kata Antok, Senin (9/10/2023).

Agus mengaku pihaknya telah menerjunkan empat tim untuk melakukan pemantauan melalui udara menggunakan drone. Pemantauan ini dimaksudkan agar luasan yg terdampak dapat dipetakan secara akurat.

“Jumlah ini akan kami update terus, kami terjunkan ada empat tim drone untuk mengecek kembali di lapangan termasuk per petak dan pengukuran luas secara akurat,” katanya.

Hingga hari ke 12, kebakaran sudah menghanguskan berbagai macam tanaman. Meski demikian, pihak KPH Lawu DS belum bisa menghitung total kerugian materi yang disebabkan oleh kebakaran ini.

“Sebagian besar hutan lindung terbakar, vegetasi yang ada limbah campur semak belukar, alang-alang dan lain lain, kerugian finansial belum bisa kami hitung,” jelasnya.

Agus menegaskan, meski api sudah menjalar sebagian dari hutan produksi pihaknya tetap mengklaim masih dalam taraf aman.

“Hutan produksi aman kami buat perlindungan ilaran 27 kilometer. Di Magetan 9 km sisanya di Ngawi,” tegasnya.

Usaha pemadaman melalui jalur udara juga masih terus dilakukan. Helikopter water bombing hingga saat ini masih hilir mudik mengangkut air untuk pemadaman di wilayah Karanganyar dan Magetan.

“Setiap hari 25 sampai 26 kali pengeboman air. Di Magetan 15 kali sisanya Ngawi dan Karanganyar. Hari ini ada titik api di petak 51 RPH Bedagung lainnya titik api kecil bisa padamkan melalui kegiatan operasi darat,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya