Solopos.com, MADIUN – Peringatan Hari Kartini di Kota Madiun, Jawa Timur, pada tahun ini tampak spesial. Bagaimana tidak, pada peringatan Hari Kartini tahun ini diselenggarakan acara akbar yang mampu memecahkan rekor dunia di Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).
Kali ini, Kota Madiun berhasil memecahkan rekor Muri dengan peragaan busana kebaya Kartini dengan catwalk sepanjang 1.009 meter. Acara peragaan busana tersebut diselenggarakan di sepanjang Jalan Pahlawan, Sabtu (20/4/2024).
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Ribuan orang terlihat antusias melihat pargelaran busana ini. Warga memadati seluruh jalan di sepanjang Jalan Pahlawan.
Perwakilan dari Muri, Sri Widayanti, mengatakan peragaan busana kebaya Kartini dengan catwalk sepanjang 1.009 meter bukan hanya tercatat sebagai rekor nasional, tetapi tercatat sebagai rekor dunia. Rekor merupakan rekor ke 11.593 di Muri.
“Rekor ini tidak hanya tercatat sebagai rekor nasional. Tetapi oleh Ketua Umum Muri Bapak Jaya Suprana dikukuhkan sebagai rekor dunia,” kata Sri Widayanti.
Sri memberikan selamat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencatatan rekor dunia tersebut. Apresiasi diberikan bukan hanya karena semangat Kota Madiun dalam mencatatkan rekor. Namun juga semangat dalam melestarikan pakaian tradisional, yakni kebaya.
Dia juga memberikan apresiasi kepada Wali Kota Madiun, Maidi, yang telah banyak mencatatkan nama Kota Madiun di Muri. Ini merupakan rekor kesekian yang berhasil diraih Kota Madiun.
Sebelumnya Kota Madiun sukses mencatatkan rekor Muri untuk prosesi adat pemasangan sambung tuwuh terbanyak dalam event Madiun Mantu, pavingisasi di 2014 lokasi dalam 60 hari kalender, pembagian chromebook untuk siswa SD dan SMP terbanyak, dan parade jamu gendong terbanyak yang bekerja sama dengan perusahaan jamu.
“Kami berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada bapak Wali Kota Madiun, Dr. Maidi. Kota Madiun di bawah Bapak Maidi semakin menjadi sorotan publik atas keberhasilannya di berbagai bidang,” ujar dia.
Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan Pemkot Madiun telah berhasil mencatatkan rekor peragaan busana kebaya Kartini dengan catwalk sepanjang 1.008 meter di Muri. Pengukuran catwalk telah dilakukan sejak siang hari. Catwalk digelar dari penyeberangan kasih sayang hingga ke titik nol kilometer di Simpang Empat Tugu. Bukan hanya itu, ada sekitar seribu peserta peragaan busana yang ikut tampil di acara ini.
“Biasanya kalau memperingati Hari Kartini hanya upacara. Tahun ini kita menyongsong Hari Kartini dengan cara yang berbeda. Kita gelar peragaan busana kebaya dengan catwalk terpanjang,” jelas dia.
Maidi menyampaikan kegiatan ini memiliki berbagai manfaat, selain melestarikan budaya pakaian tradisional berupa kebaya, juga sebagai sarana hiburan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menggeliatkan perekonomian warga.
“Ada ribuan Kartini masa kini, kita siapkan catwalk biar mereka peragaan busana. Ini bisa menjadi tontonan masyarakat. Bukan hanya itu, usaha-usaha salon penuh semua dari pagi. Ini kan bisa menggeliatkan ekonomi,” ujar dia.
Lebih lanjut, wali kota menuturkan Kota Madiun memang harus dinamis. Artinya, harus terus berubah dan terus memunculkan sesuatu yang baru. Hal ini karena Kota Madiun tidak banyak memiliki sumber daya alam. Untuk itu, perekonomian Kota Madiun mengandalkan sektor jasa dan perdagangan.
“Kota kita harus dinamis. Harus selalu ada perubahan dan selalu ada masyarakat. Sehingga kota kita akan bisa hidup,” kata dia. (ADV)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
