SOLOPOS.COM - Pasien DBD saat mendapatkan perawatan di RSUD dr Sayidiman Magetan, Minggu (21/24/2024).(Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, MAGETAN – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mengalami peningkatan selama musim penghujan. Menurut data RSUD dr Sayidiman Magetan, selama tiga bulan terakhir sudah merawat sebanyak 24 pasien, satu pasien di antaranya meninggal dunia.

PLT Kabid Pelayanan Medis RSUD dr Sayidiman Magetan, Muhammad Ali Tri Hartanto, memerinci dari total 24 itu pasien terbanyak pada Februari kemarin dengan 16 pasien. Sementara itu, DBD banyak menyasar anak-anak dengan 14 pasien yang sudah mengalami perawatan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Rinciannya, bulan Februari ada 7 anak dan 9 dewasa yang dirawat dengan kasus DBD.  Pada Maret terdapat 6 anak dan 1 dewasa. Sementara April baru satu orang yang merupakan pasien anak,” katanya, Minggu (21/24/2024)

Muhammad Ali menambahkan, dalam periode tiga bulan ini kasus DBD di Magetan sedikitnya sudah memakan satu korban jiwa yang merupakan anak-anak. Korban tersebut disinyalir terlambat dirujuk ke rumah sakit saat sedang menderita sakit.

“Kalau untuk korban meninggal ada satu pasien yang masih anak-anak, karena pada saat dibawa ke rumah sakit keadaannya sudah drop dan setelah mendapat perawatan selama 4 jam akhirnya nyawanya tidak tertolong,” tambahnya.

Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut tidak hanya menyasar balita, namun juga orang dewasa serta warga lanjut usia. Terbukti dengan jumlah pasien dewasa yang dirawat mencapai 10 pasien selama tiga bulan terakhir.

“Masyarakat harus lebih waspada DBD tidak hanya menyasar balita namun orang dewasa dan lansia juga berpotensi terjangkit penyakit ini,” ujarnya.

Sebagai upaya menekan jumlah kasus DBD, Ali mengatakan pihaknya mendorong masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Salah satunya rutin melakukan 3M plus, yakni mencakup kegiatan menguras tempat penampungan air, menutup rapat penampungan air, serta memanfaatkan benda-benda yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD.

Ali juga mengimbau kepada masyarakat yang mengalami panas dan demam tinggi agar segera periksa ke Puskesmas terdekat agar dapat segera diidentifikasi apakah sakit karena DBD atau bukan. Hal itu penting dilakukan agar tidak terlambat mendapatkan penanganan dan berakibat fatal.

“Bagi masyarakat yang mengalami panas demam tinggi segera periksakan ke Puskesmas terdekar agar segera mendapat penanganan medis,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya