SOLOPOS.COM - SMPN 1 Gerih tempat MS korban yang mengalami kejang usai bercanda dengan 3 temannya, Rabu (29/1/2023). (Solopo.com/ Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI — Salah seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Gerih, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tepaksa dilarikan ke puskesmas usai diduga dikeroyok oleh tiga orang temannya, Rabu (29/1/2023).

Pelajar yang mengalami pengeroyokan itu berinisial MS, 14. Korban mengalami kejang-kejang dan harus dilarikan ke Puskesmas Gerih usai diduga bercanda yang berlebihan dengan teman kelasnya. Karena kondisi korban yang tak kunjung membaik, maka MS terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Widodo Ngawi untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

AP, salah teman korban, mengungkapkan MS sebelumnya bercanda bersama teman-temannya di dalam kelas. Namun entah apa yang menjadi pemicu, korban kemudian mendapatkan pukulan di kepala menggunakan gagang sapu hingga tak sadarkan diri dan kejang.

“Awalnya bercanda biasa, terus tidak tahu kenapa dia dipukul pakai gagang sapu sama tiga orang di dalam kelas. MS langsung terjatuh dan teman -teman lapor kepada guru,” kata AP, Rabu.

Setelah korban tak sadarkan diri, akhirnya korban dilarikan ke Puskesmas Gerih untuk mendapatkan penanganan pertama. Namun karena selama dua jam korban tak kunjung sadarkan diri, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Widodo Ngawi.

Kepala SMP Negeri 1 Gerih, Agus Setyadi, mengungkapkan peristiwa yang dialami korban tidak ada unsur penganiayaan dan bullying. Dirinya mengatakan peristiwa itu berawal dari bercandaan antar sesama siswa serta tidak ada unsur kesengajaan.

“Tidak ada bullying, itu hanya bercandaan dari antara sesama siswa. Mungkin karena tidak sengaja dan akhirnya terjadi pemukulan itu,” ujar Agus.

Selain itu, korban juga diduga mempunyai riwayat sesak napas. Hal itu yang diduga menjadi salah satu pemicu korban tak sadarkan diri.

Sampai Rabu sore, korban masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Widodo. Rencananya, korban akan pulang ke rumah kakeknya usai pulih.

“Keluarganya juga mengonfirmasi korban punya riwayat sesak napas. Kejadian itu saat istirahat dan sedang menunggu giliran salat. Jadi bukan bullying atau penganiayaan,” ucap Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya