SOLOPOS.COM - Warga terdampak banjir Sungai Madiun sudah mulai beraktifitas, Senin (11/3/2024). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI – Banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur akibat luapan Sungai Bengawan Madiun mulai surut. Jalur alternatif yang menghubungkan tiga kabupaten yang sempat lumpuh kini sudah bisa dilewati kendaraan, Senin (11/3/2024).

Data BPBD Kabupaten Ngawi mencatat titik-titik air yang sebelumnya melumpuhkan jalan penghubung kabupaten kini juga sudah bisa dilewati kendaraan. Di Kecamatan Kasreman ketinggian air sekarang rata-rata 5 cm yang menggenangi jalan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sementara di Desa Kersoharjo, Kecamatan Geneng genangan air sudah berangsur surut. Pun demikian di Desa Pojok dan Desa Kendung. Sementara untuk pantauan aliran Sungai Bengawan Madiun saat ini masih level merah, namun sudah mengalami tren penurunan.

“Saat ini genangan air terpantau surut tinggal di area persawahan yang terdapat genangan-genangan air,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Ngawi, Partoyo, kepada Solopos.com, Senin.

Lantaran kondisi banjir sudah mulai surut, sebanyak 450 warga yang mengungsi kini sudah kembali ke rumah masing-masing terdampak banjir dari.

Berbeda dengan Sungai Bengawan Madiun yang berangsur turun, banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo malah meluas. Seperti yang terlihat di Kelurahan Margomulyo dan Desa Katangtengah, Kecamatan Ngawi. Bahkan, di Gang Pudak Kelurahan Margomulyo pada Senin dini hari ketinggian air mencapai satu meter.

Sebanyak 58 KK terpaksa mengungsi ke tempat saudara maupun tetangga yang rumahnya aman dari banjir. Lainnya mengungsi ke posko terdekat.

Menggapi hal itu, BPBD Kabupaten Ngawi saat ini mengalihkan fokus penanganan dan anggotanya ke dalam kota yang terdampak luapan Bengawan Solo. Tim dari BPBD, BNPB, TNI-Polri serta sejumlah relawan juga telah mendirikan dapur umum untuk warga terdampak banjir.

“Kita dirikan dapur umum di Desa Karangtengah untuk menyuplai kebutuhan pangan warga terdampak banjir di dalam kota,” ujarnya

Sementara itu, Sudaryanti salah seorang pengungsi di Desa Karangtengah mengatakan, dirinya lebih memilih mengungsi lantaran tidak nyaman berada di rumah. Debit air yang masuk juga sudah mulai meningkat.

“Banjirnya itu sudah datang sejak dini hari. Kami sudah mulai tidak nyaman banyak air yang masuk ke rumah makanya kami memilih mengungsi ke tempat tetangga dulu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya