SOLOPOS.COM - Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPP dan PA) Magetan Miftahuddin saat dikonfirmasi di Kantornya Selasa (24/1/2024). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, MAGETAN — Dua kasus asusila yang melibatkan anak di bawah umur terjadi di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada awal 2024. Dua kasus tersebut juga sempat menggemparkan dan viral di media sosial.

Dua kasus asusila yang melibatkan pelajar itu, yang pertama dua pelajar SMP digerebek warga saat sedang berduaan di kamar rumah sang kekasih di Desa Banajrejo, Kecamatan Ngariboyo, pada waktu menjelang subuh. Momen penggerebekan tersebut viral dan tersebar di media sosial dan grup WhatsApp.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kemudian, kasus kedua yaitu kasus penyebaran video porno oleh seorang pelajar SMA karena merasa tidak terima diputus oleh kekasihnya yang terjadi di Kecamatan Parang, Magetan. Kasus ini melibatkan pelaku berinisial AS, 17, yang merupakan siswa salah satu SMA di Magetan. Dalam video mesum itu, AS melakukan adegan mesum dengan seorang pelajar SMP yang masih berusia 15 tahun.

Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPP dan PA) Kabupaten Magetan, Miftahuddin, mengatakan pihaknya telah melakukan pendampingan kepada anak yang bermasalah tersebut. Hal itu dilakukan agar korban dapat terpantau serta tidak mengalami trauma hingga putus sekolah.

“Atas kejadian itu, kami tetap mengedepankan pendampingan terhadap anak. Kami juga sudah home visit kepada keluarga memastikan bahwa si anak kembali bersekolah,” katanya, Selasa (24/1/2024).

Selain itu, Dinas PPPKBPP dan PA Magetan juga terus melakukan pantauan dan pendampingan agar anak tidak mengalami trauma berkepanjangan. Jika dirasa perlu pendampingan psikolog maka akan didatangkan untuk melakukan pendampingan.

“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan kepolisian yang wewenang kita melakukan pendampingan dan kalau dirasa perlu didatangkan psikolog akan kita datangkan untuk menyembuhkan trauma psikisnya,” tambahnya.

Miftahuddin menambahkan, untuk korban berinisial WD pelajar asal Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo, Magetan saat ini sudah kembali ke sekolah seperti biasanya meski video penggerebekan bersama kekasihnya viral di media sosial.

“Anak berinisial WD sudah kembali bersekolah usai kejadian penggerebekan itu,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya