SOLOPOS.COM - Kondisi terkini gunung lawu terpatau dari, Dusun Manyul, Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, Rabu (4/10/2023). (Solopos.com/Yoga Adhitama).

Solopos.com, NGAWI — Bencana kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu hingga hari ini belum padam. Meski demikian, hingga kini belum ada laporan mengenai satwa di gunung tertinggi keempat se-Jawa Timur itu turun ke permukiman warga.

“Belum ada laporan satwa yang terpantau turun ke permukiman,” ujar Komandan Satgas Penanganan Karhutla Gunung Lawu Letkol Arm Didik Kurniawan, Rabu, (4/10/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Didik memaparkan sampai saat ini sukarelawan masih melaksanakan proses pemadaman dengan pembuatan ilaran dan sekat bakar. Selain juga melakukan pemadaman lewat udara.

“Mulai kemarin sore kami menghadirkan helikopter water bombing. Sudah mulai pukul 16.30 WIB. Pagi ini kami upayakan bisa melakukan pemadaman melalui udara,” ujarnya ketika ditemui di Posko Karhutla Desa Ngrayudan, Rabu (4/10/2023).

Dia juga memastikan visualisasi di lapangan. Di Kabupaten Ngawi masih ada dua titik api besar di Petak 41 Campurejo dan Petak 28 Ukir Bayi. Sementara untuk luasan lahan yang terbakar bertambah setiap harinya.

“Luasan terbakar sekarang 1.150 hektare, sampai dengan pagi ini. Dengan cuaca cerah, kami akan asesmen ulang menghitung secara pasti luasan lahan yang sudah terbakar,” paparnya.

Dikabarkan sebelumnya, di Petak 39 RPH Manyul, Kecamatan Jogorogo berbagai jenis tanaman yang tumbuh nyaris tak tersisa. Petak yang memiliki luas terbesar di lereng Lawu sisi timur itu terlihat menghitam.

Mirisnya, tempat di ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu menjadi rumah berbagai macam fauna, salah satunya rusa.

“Biasanya rusa di situ mas, karena tempat itu lapang banyak rumputnya juga,” kata Heru Agus Widianto relawan yang berjaga di lokasi.

Tempat yang akrab disapa pendaki dengan sebutan Pos Ondo Rante jalur pendakian Wukir Bayi tersebut tinggal tersisa bara api dari pohon-pohon besar yang terbakar. Lokasi yang dulunya hijau itu kini berubah menjadi tumpukan abu tebal.

“Cemara dan pohon besar habis sudah menjadi bara. Tapi tidak merambambat ke sekitar. Karena sudah hangus terbakar,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya