SOLOPOS.COM - Kapolda Jatim Irjen Pol. Imam Sugianto memberikan keterangan kepada wartawan di Surabaya, Selasa (2/7/2024). (ANTARA/HO-Bidhumas Polda Jatim)

Solopos.com, SURABAYA – Sebanyak 3.000 personel gabungan diterjunkan Polda Jawa Timur untuk mengawal dan mengamankan kegiatan Suroan dan Suran Agung di Madiun pada Sabtu-Minggu (6-7/7/2024).

“Polda Jatim menyiapkan 3.000 personel, termasuk back up dari Kodam serta jajaran. Jumlah tersebut akan bertambah manakala pemetaan kerawanan meningkat,” kata Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto saat rapat koordinasi lintas sektoral di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (2/7/2024).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dia menuturkan jadwal kegiatan Suoan dan Suran Agung yang diselenggarakan perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudarana Setia Hati Winongo (PSHW) telah disusun lengkap dan dilakukan sinkronisasi serta harmonisasi.

“Manakala ada hal-hal yang memiliki kerawanan tinggi akan kami coba eliminasi dan kami komunikasikan dengan ketua umum dan ketua panitia,” ujarnya yang dikutip dari Antara.

Kegiatan Suroan dan Suran Agung itu diperkirakan dihadiri sekitar 10.000 anggota PSHT dan PSHW yang berasal dari Kabupaten Madiun, Magetan, Ponorogo, dan Ngawi.

Kapolda mengimbau para anggota perguruan silat maupun masyarakat yang mengikuti kegiatan Suroan dan Suran Agung untuk mematuhi kesepakatan bersama demi keamanan, ketertiban dan lancarnya kegiatan tersebut.

“Ketentuan-ketentuan yang untuk ditaati bersama, salah satunya untuk mencegah terjadinya bentrok dengan perguruan silat yang di sepanjang jalan,” ucapnya.

Masyarakat yang mengikuti kegiatan Suran Agung di Madiun itu dilarang datang dengan konvoi menggunakan sepeda motor. Selain itu, Kapolda juga melarang masyarakat maupun anggota perguruan yang datang ke Madiun menggunakan mobil bak terbuka.

“Ini demi keamanan masyarakat itu sendiri karena kerawanannya cukup tinggi. Itu akan kami tertibkan dan kami imbau untuk menggunakan bus atau mobil tertutup,” ujarnya.

Nantinya di lokasi perbatasan dan titik-titik yang sudah ditentukan juga akan dilakukan penyekatan dan pemeriksaan untuk mengantisipasi tingkat kerawanan. Manakala tidak ada kepentingan dan bukan diutus oleh panitia untuk hadir di Madiun, maka polisi akan memulangkan.

Begitu pula masyarakat atau anggota perguruan silat yang menggunakan kendaraan bak terbuka maka petugas akan melakukan tindakan tegas dengan memberikan sanksi tilang.

Saat ini juga sudah dilakukan patroli skala besar, penyekatan-penyekatan di jalur.  Patroli tersebut dilaksanakan oleh personel TNI dan Polri bersama pemangku kebijakan dan pamter atau perwakilan dari perguruan silat sudah melakukan operasi tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum PSHT R. Moerjoko Hadi Wijoyo mengatakan pihaknya telah mengeluarkan larangan terkait kegiatan ziarah selama kurun waktu bulan Suro ini.

“Tidak ada kegiatan ziarah ke Madiun dan pelaksanaan pengesahan sudah kami tata di cabang masing-masing,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya