SOLOPOS.COM - 17 kepala desa terpilih di Kabupaten Ngawi menjalani pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan di Pendopo Wedya Graha, Selasa (12/12/2023). (Solopos.com/ Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI — Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, berpesan kepada para kepala desa untuk tetap netral dan menjaga kondusivitas wilayah dalam Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Ony saat mengambil sumpah jabtan dan pelantikan terhadap 17 kepala desa terpilih hasil Pilkades Serentak 2023 di Pendopo Wedya Graha, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (12/12/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kami meminta kepada kepala desa terus menjaga netralitas dalam pemilu 2024, juga memberikan kenyamanan, keamanan dan kondusifitas di wilayah masing-masing,” kata Ony, Selasa.

Hal itu berdasar pada Permendagri dan PKPU yang mengatur tentang kepala desa harus bisa menjaga netralitas dalam kegiatan menjelang Pemilu 2024 serta mampu memberikan rasa aman, nyaman, dan kondusif di wilayahnya masing-masing.

Selain itu, Ony mengharapakan setelah pelantikan ini para kepala desa agar segera berkoordinasi dengan camat dan perangkat desanya masing-masing dalam rangka melanjutkan program pemerintah daerah tentang akselerasi di berbagai sektor. Temasuk program pembangunan jalan poros desa, produksi pertanian maupun penanganan penekanan angka stunting hingga kemiskinan di daerahnya masing-masing.

“Semoga kades yang dilantik ini dapat menjalankan tugas dan amanah dari masyarakat, dan segera beradaptasi agar program-program pemerintah daerah dapat segera dilanjutkan,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Ngawi, Kabul Tunggul Winarno, berharap agar seluruh kepala desa di Kabupaten Ngawi tidak ikut terjun dalam politik praktis pada Pemilu 2024.

“Harapan kami kepala desa bisa menahan diri untuk tidak ikut berpolitik praktis agar menjaga netralisitas serta harus berdiri di semua kepentingan. Lebih utama kades yang terpilih sekarang segera menyesuaikan diri dan segera bekerja karena di posisi akhir tahun mereka bisa mengerjakan pekerjaan untuk tahun depan,” katanya.

Lebih lanjut, Kabul memaparkan dengan dilantiknya 17 kepala desa terpilih dari pilkades serentak ini, masih terdapat dua jabatan kepala desa di Ngawi yang mengalami kekosongan. Hal itu dikarenakan ada kades meninggal dunia dan ada yang maju sebagai calon anggota legislatif pada Pemilu 2024.

“Dari 217 desa di Ngawi yang sekarang jabatan kepala desa di Pj-kan [penjabat] tinggal dua, satu Desa Mengger itu karena kepala desanya mencalonkan dewan [caleg], yang satunya di Desa Karangsono, Kecamatan Kwadungan itu karena meninggal dunia,” jelasnya.

Sementara untuk 17 Kades yang dilantik tersebut tersebar di 11 kecamatan. Yakni, Desa Wonosari, dan Gendol Kecamatan Sine. Desa Simo dan Pojok Kecamatan Kwadungan. Desa Campurasri dan Gempol Kecamatan Karangjati. Desa Banjaransari dan Tambakromo, Kecamatan Padas.

Desa Beran, dan Jururejo Kecamatan Ngawi. Desa Sirigan dan Kebon, Kecamatan Paron. Desa Kedunggalar, Kecamatan Kedunggalar. Desa Kenongorejo, Kecamatan Bringin. Desa Gerih Kecamatan Gerih. Desa Waruktengah Kecamatan Pangkur, dan Desa Tawun Kecamatan Kasreman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya