SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Musim durian telah tiba di Madiun. Pasar durian di Desa Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, yang hanya ada saat musim durian kini bergeliat lagi.

Belasan pedagang terlihat menata buah berduri itu di lapak yang ada di kawasan pabrik gula Pagotan, Kamis (3/1/2019). Sejumlah pembeli pun silih berganti untuk memilih buah musiman yang memiliki rasa manis dan legit itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Di bawah pohon yang rindang di kawasan pabrik gula itu, ratusan buah berwarna kuning tersebut ditata rapi. Bau khas durian seakan memikat setiap orang yang melintas di kawasan itu.

Seorang penjual durian, Saju, mengatakan pasar durian ini hanya khusus menjual durian Segulung. Durian Segulung sendiri merupakan durian khas Madiun yang banyak berbuah di Kecamatan Dagangan.

Dia menuturkan pasar ini hanya buka saat musim durian saja. Biasanya mulai bulan Desember hingga akhir Januari. Setelah panen durian habis, biasanya pasar tersebut sudah tidak ada.

“Di sini hanya menjual durian Madiun saja. Tidak menjual durian dari luar daerah,” ujar dia saat berbincang dengan Madiunpos.com, Kamis.

Warga Desa Segulung itu menyampaikan di pasar ini ada belasan orang yang berjualan. Rata-rata penjual merupakan warga Desa Segulung. Mereka mendapatkan durian ini dari petani langsung maupun mengambil dari tengkulak.

“Kalau saya nebas di petani langsung. Jadi langsung dari petani. Kalau pedagang lainnya ada yang mengambil dari tengkulak,” jelasnya.

Pasar ini mulai buka dan ada aktivitas mulai subuh hingga sore hari. Biasanya, pada pagi hari digunakan pedagang besar. Kemudian pada siang hingga sore hari merupakan pedagang kecil.

Untuk harga sebutir durian, kata Saju, harganya mulai Rp25.000/butir hingga Rp100.000/butir. Tergantung besar kecilnya durian. Durian Segulung ini memiliki ciri rasa manis, legit, dan daging sedikit tebal.

“Hasil panen tahun ini ga sebanyak tahun lalu. Makanya harga durian ini agak mahal,” ujar dia.

Pedagang durian lainnya, Giyem, menuturkan dirinya mulai berjualan durian di pasar durian Pagotan selepas Subuh hingga sore. Setiap hari, nenek berusia 78 tahun itu bisa menjual belasan butir durian.

Warga Maospati, Kabupaten Magetan itu mendapatkan durian dari tengkulak yang biasanya menjual durian di pasar tersebut setiap subuh. “Saya jualan durian di sini saat musim durian saja. Kalau tidak musimnya, saya biasanya jualan buah di Madiun,” kata Giyem sambil menawarkan dagangannya.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya