SOLOPOS.COM - Dokumentasi pembangunan Tol Solo-Ngawi di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, dan Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, pada November 2018 lalu. Pembangunan Tol Solo-Ngawi seksi I dibiayai dari Sukuk Negara Tahun Anggaran 2017-2018. (Bisnis Indonesia/Abdullah Azzam)
Solopos.com, SOLO — Jalan Tol Solo-Surabaya mulai dipadati oleh pemudik yang berasal dari Jakarta dan Jawa Barat. Pemudik mayoritas menggunakan mobil pribadi dan nyaris tidak ditemui truk angkutan ataupun bus.
Berdasarkan pantauan Tim Ekspedisi Mudik 2023 Solopos, Rabu (19/4/2023) malam, beberapa kali antrean mobil tampak di pintu keluar tol, seperti Pintu Tol Ngawi dan Gresik. Meski demikian, lalu lintas relatif masih lancar.
Dibutuhkan hanya sekitar tiga menit antrean untuk melakukan pembayaran di masing-masing grebang tol. Kecepatan yang ditempuh oleh Tim Ekspedisi Mudik Solopos rata-rata mencapai 80 km/jam hingga 100 km/jam.
Tim membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam empat jam dari Gerbang Tol Colomadu, Karanganyar hingga keluar dari Gerbang Tol Wonokromo Surabaya, mulai sekitar pukul 18.00 hingga pukul 21.30.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan perjalan mudik lebaran 2023 yang menggunakan pribadi roda empat mencapai 27,32 juta orang atau 22,7% dari total pergerakan.
Salah satu jalur tol strategis selama mudik tahun ini yaitu tol Surabaya-Solo, jalur tersebut menghubungkan provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sementara dikutip dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), diketahui terdapat 4 ruas jalan tol dari Surabaya ke Solo meliputi Surabaya-Mojokerto, Mojokerto-Kertosono, Kertosono-Ngawi, dan Ngawi-Solo.
Ekspedisi Mudik 2023 adalah program kolaborasi Solopos Media Group dengan ASDP Indonesia Ferry, Pertamina Patra Niaga, PT KAI, Nasmoco, dan Oleh-oleh Khas Solo Era Jaya.