SOLOPOS.COM - Ilustrasi biji kopi. (Freepik.com)

Solopos.com, SITUBONDO — Perputaran uang selama pelaksanaan Festival Tembakau dan Kopi di Situbondo selama dua hari, Sabtu-Minggu (2-3/9/2023) mencapai kurang lebih Rp500 juta. Sejumlah pegiat kopi yang mengikuti jalannya festival pun mengaku sangat girang.

Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengatakan Festival Tembakau dan Kopi sudah ditetapkan menjadi agenda tahunan. Festival tersebut menjadi tempat mempromosikan kopi dan tembakau Situbondo sekaligus sebagai bentuk apresiasi kepada penggiat kopi dan tembakau.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Ternyata selama pelaksanaan Festival Tembakau dan Kopi perputaran rupiah mencapai Rp500 juta. Ini yang kami inginkan, tidak sekadar menggelar event, tapi bagaimana tiap kegiatan bisa berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat,” kata Bupati seperti dikutip dari Antara, Selasa (5/9/2023).

Menurut Bupati Karna transaksi keuangan sebesar itu hanya terjadi di lingkungan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kawasan alun-alun yang menjadi tempat pelaksanaan festival.

“Transaksi Rp500 juta ini masih belum termasuk transaksi pembeli tembakau ataupun kopi di luar kegiatan festival. Soalnya, kami juga mempertemukan langsung buyer kepada petani tembakau dan kopi,” kata Bung Karna, sapaan akrab Bupati Situbondo Karna Suswandi.

Pada tahun depan, lanjut Bung Karna, rencana agenda festival serupa akan kembali digelar dengan waktu yang lebih lama. Hal itu mengingat jumlah transaksi keuangan saat festival cukup tinggi.

“Aspirasi pelaku UMKM sekitar alun-alun juga menginginkan agenda semacam ini waktunya ditambah karena pendapatan mereka katanya lumayan,” katanya.

Salah seorang penggiat kopi asal Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa, Muhammad Herianto, mengaku selama dua hari berjualan di stan, omzetnya mencapai Rp3 juta.

“Alhamdulillah kopi bubuk yang kami jual lumayan banyak. Semoga agenda seperti ini bisa terus terlaksana,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan salah seorang penjual tembakau, Muhammad Nadi. Ia mengaku penjual tembakau rajang tambheng terjual Rp5 juta selama dua hari di Festival Tembakau dan Kopi.

“Alhamdulillah lumayan dapat Rp5 juta. Semoga tahun depan waktunya lebih panjang lagi,” katanya.

Muhammad Nadi berharap agenda seperti ini bisa kembali digelar karena dampaknya sangat luar biasa terhadap omzet pedagang tembakau.

“Selain itu kegiatan ini juga sekaligus memperluas pemasaran. Karena salah seorang investor sempat membeli tembakau tambheng senilai Rp2 juta, yakni Jeremy Thomas,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya