Jatim
Sabtu, 21 Maret 2015 - 05:05 WIB

WISATA NGAWI : Inilah Pesona Trinil yang Mendunia

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Museum di Situs Trinil (JIBI/Solopos/Istimewa)

Wisata Ngawi yang satu ini cukup mendunia. Musuem Trinil namanya.  

Madiunpos.com, NGAWI – Museum Trinil merupakan salah satu wisata andalan Ngawi. Museum ini memiliki arti penting bagi ilmu pengetahuan ilmiah. Museum yang terletak di ujung barat dari Provinsi Jawa Timur ini adalah satu kepingan sejarah masa lalu.

Advertisement

Pesona Trinil dalam ilmu pengetahuan ilmiah muncul semenjak Eugene Dubois, salah seorang pejabat kedokteran tentara kolonial Belanda menemukan fosil manusia purba pertama di dunia. Fosil manusia purba tersebut oleh Eugene Dubois dinamakan Pithecanthropus Erectus.

Mengutip Buku Panduan Situs Museum Trinil, penemuan manusia purba itu telah menjawab kepingan yang hilang (missing link) dari teori human origin milik Charles Drawin.

“Setelah peristiwa tersebut, dilakukanlah penggalian lagi oleh ilmuwan dari Belanda lainnya yang menemukan fosil binatang purba seperti fosil gajah purba,“ ujar Sujono petugas Museum Trinil mengutip Buku Panduan Situs Museum Trinil kepada Madiun Pos, Jumat (13/03/2015).

Advertisement

Sujono mengatakan, temuan fosil Pithecanthropus Erectus atau Java Man telah membuktikan bahwa kehidupan prasejarah memang pernah ada. Temuan Eugene Dubois mengawali temuan fosil-fosil zaman purba lainnya, seperti fosil binatang purba serta tumbuhan purba yang hidup di zaman pleistosen tengah.

Di sinilah, kehidupan prasejarah perlahan mulai terkuak lewat Trinil. Satu-persatu fakta muncul dari daerah kelokan (meander) Sungai Bengawan Solo tersebut.

“Situs Trinil amat penting sebab di situs ini selain ditemukan data manusia purba juga menyimpan bukti konkret tentang lingkunganya,” jelas Sujono.

Advertisement

Semenjak peristiwa penemuan fosil manusia purba, tempat yang sekarang menjadi salah satu wisata Ngawi itu ramai menjadi tujuan penelitian ilmu antropologi.

“Penelitian antropologi tersebut dilakukan oleh orang dalam negeri maupun luar negeri,” tambah Sujono.

Sampai saat ini, nama Trinil dengan Pithecanthropus Erectus telah bergema di telinga antropolog seantero dunia. Nama wisata Ngawi tersebut kini telah agung terpublikasi dengan tinta emas di dunia ilmu pengetahuan.

Salah satu lembaga sains Amerika Serikat, Smithsonian Institute, bahkan memberikan perhatian khusus pada Trinil dan Java Man dalam situs website. (Geddy Pranawa/JIBI/Madiunpos.com)

Advertisement
Kata Kunci : Wisata Ngawi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif