Jatim
Senin, 23 April 2018 - 11:05 WIB

Wisata Magetan: Duwet Butuh Pengairan untuk Wujudkan Agrowisata Jeruk Pamelo

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<div class="adn ads" data-message-id="162ec698e4703c26" data-legacy-message-id="162ec698e4703c26"><div class="gs"><div id=":1qy" class="ii gt "><div id=":1qx" class="a3s aXjCH m162ec698e4703c26"><p><span style="font-size: 12px;"><strong>Madiunpos.com, MAGETAN</strong> — Pemerintah Desa Duwet, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, berencana mengembangkan desa setempat menjadi <a title="Ratusan Petani Jeruk Pamelo di Magetan Sempat Gagal Panen" href="http://madiun.solopos.com/read/20180420/516/911549/ratusan-petani-jeruk-pamelo-di-magetan-sempat-gagal-panen">desa wisata petik jeruk pamelo</a>.</span></p><p><span style="font-size: 12px;"> Namun, pengembangan desa wisata Magetan ini butuh dukungan pemerintah kabupaten khususnya untuk pembangunan infrastruktur pengairan.</span></p><p>Perangkat Desa Duwet yang juga ketua kelompok tani pamelo, Sarni, 50, mengatakan desanya sudah puluhan tahun dikenal sebagai pusat buah jeruk pamelo.</p><p>Hampir seluruh keluarga di desa ini memiliki pohon pamelo baik di kebun maupun di pekarangan rumah.</p><p>Namun, selama ini <a title="Manis Segar Jeruk Pamelo Produk Unggulan Khas Magetan" href="http://madiun.solopos.com/read/20180419/516/911354/manis-segar-jeruk-pamelo-produk-unggulan-khas-magetan">jeruk pamelo hanya dijual secara langsung kepada pengepul.</a> Nantinya pengepul menjualnya ke luar daerah baik di Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, dan lainnya.</p><p>Meski menjadi sentra buah pamelo di Magetan, kata dia, desa ini belum menjadi jujukan wisata. Padahal, dengan potensi buah pamelo yang ada desa ini bisa menjadi tempat agrowisata.</p><p>"Kami sudah lama menginginkan desa ini menjadi tujuan wisata [Magetan]. Karena di sini kan banyak buah pamelo," ujar dia saat ditemui, Rabu (18/4/2018).</p><p>Menurut dia, pengembangan Desa Duwet sebagai agrowisata memang perlu campur tangan pemerintah kabupatan.</p><p>Panen buah pamelo di desa ini setahun hanya satu kali, sehingga perlu ada strategi supaya panen bisa dilakukan berkali-kali sehingga tidak mengecewakan wisatawan yang berkunjung.</p><p>Sarni menuturkan kelompok tani mengajukan bantuan berupa sumur untuk pengairan kebun pamelo.</p><p>Dia menjelaskan pohon pamelo berbuah setelah musim hujan atau pohonnya terkena air cukup banyak. Setelah terkena hujan, baru daun pohon rontok dan setelah itu tumbuh lagi dan sekaligus berbuah.</p><p>"Kalau selama ini, kita kan mengandalkan kondisi alam. Makannya panennya setahun hanya sekali pada musim kemarau. Kalau kebanyakan air juga bisa mati pohonnya," terang dia.</p><p>Untuk itu dengan adanya sumur dalam di sekitar kebun nantinya bisa dilakukan proses penyiraman <a title="Benteng Kedung Cowek Surabaya Akan Dibuka untuk Wisata" href="http://madiun.solopos.com/read/20180421/516/911863/benteng-kedung-cowek-surabaya-akan-dibuka-untuk-wisata">secara rutin supaya pohon bisa berbuah setahun dua kali</a>.</p><p>Seorang petani pamelo Desa Duwet, Sri Suparji, mengapresiasi rencana pembuatan desa wisata dengan tujuan utama kebun pamelo. Dia menganggap rencana itu sebagai ide segar yang perlu direalisasikan.</p><p>"Ya saya senang kalau jadi tempat wisata. Bisa meningkatkan pendapatan warga juga," jelas dia.&nbsp;</p></div></div></div></div><div class="gA gt acV">&nbsp;</div>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif